Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Blok G Tanah Abang: Dulu Diperebutkan PKL untuk Dagang, Kini Diduga Jadi Sarang Preman sampai Tempat "Nyabu"

Kompas.com - 08/07/2023, 11:16 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada saat ini tidak terurus dan sangat memprihatinkan.

Di antara los-los yang dulunya menjadi tempat pedagang menggelar lapaknya, kini hanya tersisa tumpukan berbagai jenis sampah.

Jika menyelisik ke belakang, dulunya Blok G pernah menjadi harapan baru bagi pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi dari luar Pasar Tanah Abang.

Blok G didirikan untuk merangkul para PKL agar tidak lagi menggelar lapaknya di badan jalan Pasar Tanah Abang.

Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini adalah sekumpulan sejarah panjang tentang Blok G Pasar Tanah Abang.

Jadi rebutan PKL

Baca juga: Berkat Jokowi-Basuki, Blok G Kini Jadi Rebutan PKL Tanah Abang

Puluhan pedagang mendaftarkan diri di kantor PD Pasar Jaya untuk mendapatkan kios di Pasar Blok G Tanah Abang, Rabu (31/7/2013). Petugas pendaftar yang hanya berjumlah dua orang kewalahan meladeni antusiasme para pedagang.(KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI) Puluhan pedagang mendaftarkan diri di kantor PD Pasar Jaya untuk mendapatkan kios di Pasar Blok G Tanah Abang, Rabu (31/7/2013). Petugas pendaftar yang hanya berjumlah dua orang kewalahan meladeni antusiasme para pedagang.

Pada akhir Juli 2013, ratusan PKL berebut kios di Blok G sampai membuat petugas pendaftar PKL kewalahan.

Padahal, saat itu Blok G belum selesai direnovasi dan diresmikan oleh Joko Widodo (Jokowi) ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Hari pertama pendaftaran, enggak ada yang daftar. Hari kedua, ada 19 orang. Hari ketiga, turun 14 orang. Hari ini di luar dugaan 174 orang," kata petugas pendaftar PKL untuk kios dalam Blok G, Nurdin kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2013).

Nurdin mengatakan, pendaftaran kios Blok G dibuka pada 16 Juli-2 Agustus 2023.

Sampai pekan kedua pendaftaran, jumlah pedagang yang siap meramaikan Blok G Tanah Abang sudah lebih dari 500 orang. Setidaknya ada 1.070 kios di Blok G yang disediakan untuk para pedagang.

Empat hari berselang, Jokowi mengatakan bahwa pihaknya telah menutup pendaftaran bagi PKL yang hendak masuk ke Blok G.

"Pendaftaran sudah tutup, sudah penuh, mohon maaf," ujar Jokowi seusai membagikan sembako di Marunda, Jakarta Utara, Minggu (4/8/2013).

Jokowi mengatakan, jika masih ada PKL yang belum masuk Blok G, itu merupakan kesalahan mereka sendiri. Pihaknya telah memberikan batas waktu bagi para pedagang mendaftar.

Baca juga: Jokowi: Mohon Maaf, Pendaftaran Blok G Sudah Tutup

"Kan saya sudah sampaikan, segera daftar. Kalau sekarang daftar ya sudah penuh," jelasnya.

Diresmikan Jokowi

Sebulan usai hari terakhir pendaftaran sewa kios, Jokowi meresmikan Blok G pada Senin (2/9/2013) pagi.

Peresmian Blok G juga menjadi hari yang menentukan karena aktivitas berjualan dimulai secara penuh.

Saat peresmiannya, Jokowi berharap Blok G Pasar Tanah Abang dapat seramai pusat perbelanjaan modern. Kalau perlu, ada door prize bagi para pengunjung di area relokasi pedagang kaki lima itu.

"Kalau perlu, PD Pasar Jaya taruh sepeda motor dan dua mobil buat hadiah. Jangan mau kalah dari mal," kata Jokowi saat membuka Pasar Blok G.

Sepi pengunjung

Suasana Pasar Blok G Tanah Abang pada Rabu (4/9/2013) masih sepi dari pengunjung.(KOMPAS.com/ZICO NURRASHID) Suasana Pasar Blok G Tanah Abang pada Rabu (4/9/2013) masih sepi dari pengunjung.

Setelah diresmikan langsung oleh Jokowi, sejumlah pedagang mengeluh karena pengunjung di Blok G sepi.

Agung Maryana (37), salah seorang pedagang di lantai 3 Blok G, menuturkan, pengunjung di pasar itu masih tergolong sepi setelah hampir seminggu diresmikan.

Baca juga: Hampir Sepekan, Pasar Blok G Tanah Abang Masih Sepi Pengunjung

"Ya, namanya juga baru, mungkin masih banyak yang belum tahu. Kita mah sabar saja, namanya juga dagang," ujarnya di Pasar Blok G, Sabtu (7/9/2013).

Hal senada juga dirasakan Kasim. Pedagang peralatan sekolah ini baru menjual satu barang sejak ia berjualan pada Minggu (1/9/2013) atau sehari sebelum peresmian pasar.

Guna membuat pasar Blok G ramai pengunjung, sejumlah cara pun dilakukan, mulai dari undian berhadiah, dipromosikan Jokowi, sampai menggelar hiburan musik.

Akan tetapi, strategi yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil lantaran pasar Blok G masih sepi pengunjung.

Kios di Blok G mulai ditinggal pedagang

Dua bulan lebih setelah peresmian, pengelola Pasar Blok G menarik kios yang jarang dioperasikan. Para penggunanya dinilai melanggar kerja sama karena jarang mengoperasikan kios.

Seharusnya, kios-kios itu dibuka demi menghidupkan aktivitas jual beli di Blok G.

Warimin, Kepala Pasar Blok G Tanah Abang, di Jakarta, Senin (11/11/2013), mengatakan, kios yang akan ditarik lagi adalah kios yang tutup selama tujuh hari berturut-turut atau paling tidak 10 hari dalam satu bulan.

Pada awalnya ada 189 kios yang tidak aktif. Pengelola pasar lalu melayangkan surat peringatan agar pedagang kembali menempati kios mereka.

Baca juga: Kios di Pasar Blok G Mulai Ditinggalkan Pedagang

Setelah itu, 114 kios kembali ditempati para pedagang. Kios yang tidak aktif antara lain 15 kios di lantai satu, 13 kios di lantai dua, dan 47 kios di lantai tiga.

”Lantai tiga memang cukup sepi pengunjung. Namun, jika itu jadi alasan pedagang tidak aktif, seharusnya mengerti juga bahwa semuanya butuh waktu, tidak bisa langsung ramai,” katanya.

Jadi tempat prostitusi dan judi

Pasar Blok G Tanah Abang yang seharusnya menjadi tempat berdagang, malah digunakan oleh pekerja seks komersial (PSK) untuk menjerat pria hidung belang.

Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat dan pedagang di Blok G Tanah Abang mengenai banyaknya PSK di dalam kawasan Blok G.

"Para pedagang dan masyarakat menjadi resah dengan keberadaan PSK itu. Kita tindak lanjuti dengan melakukan razia di tempat itu hingga dini hari," ujar Yadi, Kamis (16/1/2014).

Satpol PP Jakarta Pusat dan Sudin Sosial Jakarta Pusat mendapati para PSK tengah mangkal di lantai 4 Pasar Tanah Abang dan kemudian menangkapnya.

Hal itu dilakukan agar jumlah mereka tidak semakin banyak dan mengganggu kegiatan perdagangan.

Baca juga: Lantai 4 Blok G Tanah Abang Jadi Tempat Prostitusi

Selain tempat prostitusi, kios pasar Blok G juga dijadikan sebagai arena judi. Pada Rabu (23/1/2014) malam, sekitar pukul 23.00, 15 penjudi dibekuk Tim Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Pusat, di pasar tersebut.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, para penjudi itu memakai satu kios di lantai 1 Pasar Blok G Tanah Abang.

"Perjudian digelar di salah satu kios di lantai 1 Pasar Blok G Tanah Abang, tapi di dalamnya itu ada lima lapak untuk tempat bermain judi," kata Tatan.

Tatan menjelaskan, ada sekitar 25 anggota Reskrim Polres Jakarta Pusat yang menggerebek arena judi yang berukuran 1,5x2 meter persegi itu.

"Jenis permainan domino yang digelar. Untuk besaran taruhan bervariasi, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 200.000 sekali pasang. Omzet perjudiannya itu bisa mencapai belasan juta rupiah," ujar Tatan lagi.

Rencana revitalisasi

Memasuki kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur ke-15 DKI Jakarta, pernah ada rencana untuk revitalisasi Blok G.

Upaya tersebut bertujuan menarik minat pembeli agar berbelanja di Blok G sekaligus menata kawasan Tanah Abang.

Baca juga: Tahap Dua Penataan Tanah Abang, dari Blok G hingga Skybridge

Saat itu, banyak PKL yang berdagang di sepanjang trotoar.

"(Aspek) yang diubah adalah keseluruhan. Dari lahan yang ada akan dibagi-bagi untuk pasar, parkir, dan sarana lainnya," kata Asisten Manajer Teknik dan Tata Kelola Bangunan Pasar Tanah Abang Blok G, Iwan Oscandar, saat itu, Senin (6/4/2015).

Meski demikian, upaya tersebut tak kunjung terealisasi.

Alasannya, Pemprov DKI belum mendapatkan lahan yang cocok untuk merelokasi sementara para pedagang selama pembangunan Blok G dilakukan.

Pada masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan, wacana revitalisasi masih berlanjut.

Namun, belum pernah terlaksana sepenuhnya meski telah dianggarkan biaya pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) bagi pedagang sebesar Rp 20 miliar.

Catatan Kompas.com tahun 2019, sejumlah pedagang di Blok G masih menunggu kabar relokasi. Janji revitalisasi juga belum kunjung terpenuhi.

Para pedagang menolak keinginan pemda yang ingin membangun TPS menghadap ke dalam. Mereka merasa dirugikan jika pasar tidak menghadap ke jalan raya.

Bakal dibongkar

Baca juga: Blok G Tanah Abang Akan Dibongkar, Pedagang Tak Tahu Rencana Relokasi

Pada April 2018, Blok G Pasar Tanah Abang rencananya akan dirobohkan untuk direvitalisasi. Konsep revitalisasi Blok G merupakan kombinasi pasar dengan hotel dan rusun.

Menurut Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, Kamis (19/4/2018), pasar akan diletakkan di paling bawah.

Kemudian tempat parkir akan diletakkan di atas pasar. Di atas tempat parkir, terdapat dua blok di sisi kiri dan kanan.

Sisi kanan akan dijadikan hotel, sedangkan blok di sisi kiri akan jadi permukiman.Arief ingin area permukimannya dimaksimalkan jadi 9 lantai. Arief yakin, adanya hotel di kawasan itu juga akan meningkatkan pendapatan pedagang.

"Kan ini dari mancanegara banyak, mereka yang tinggal hotelnya di situ (Blok G) jadi turun belanja," ujar Arief, Kamis (19/4/2018).

Namun, rencana ini juga tak kunjung terealisasi.

Kondisi terkini

Tumpukan sampah di salah satu los di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA) Xena Olivia Tumpukan sampah di salah satu los di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Sudah nyaris satu dekade lalu, Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, diresmikan oleh mantan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2 September 2013.

Saat Kompas.com menyusuri bangunan yang terdiri dari tiga lantai itu pada Kamis (6/7/2023), kondisinya memprihatinkan, terutama di lantai 2 dan 3 yang sudah lama terbengkalai.

Di lantai 1, pencahayaan di dalam minim. Area lantai dan dinding tampak kotor. Terlebih, banyak lorong terimpit los-los yang tutup di kiri dan kanan.

Pemandangan tersebut membuat bangunan terlihat semakin kumuh. Sementara di lantai atas, di antara bilik-bilik los, tempat yang dulunya menjadi lapak pedagang kini hanya tersisa tumpukan berbagai jenis sampah.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Blok G Tidak Terurus, Kini Diduga Jadi Sarang Pesta Miras dan Sabu

Potongan-potongan manekin tergeletak begitu saja dalam berbagai posisi, dikelilingi tumpukan sisa kain, sampah plastik, dan masih banyak lagi.

Sekilas, kawasan yang dulunya menjadi sentra pedagang baju itu terasa seperti rumah hantu.

Bau pesing yang menyeruak di berbagai titik los juga seolah menegaskan betapa kotor dan tidak terurusnya area bangunan itu.

Diduga tempat "nyabu"

Saat memeriksa tiap bilik los di lantai 2 dengan bantuan senter, sebuah botol plastik bekas air mineral menarik perhatian.

Ada dua lubang pada tutup botol itu. Masing-masing diisi sedotan plastik yang ujungnya telah ditekuk. Botol tersebut diduga sebagai bong, alat untuk mengisap sabu.

Saat Kompas.com mengecek area di sekitar situ, ditemukan sebuah plastik klip. Selain itu, di lantai juga juga terlihat pecahan botol kaca bekas minuman keras (miras).

Ditemukan tutup botol berwarna ungu bertuliskan merek anggur merah.

Baca juga: Blok G Pasar Tanah Abang Diduga Jadi Sarang Preman dan Tempat Nyabu, Polisi Selidiki

Seorang pedagang berinisial D mengatakan, sebagian besar kios di Pasar Tanah Abang Blok G di lantai 2 dan 3 telah tutup akibat pandemi Covid-19 dan pengunjung yang kian surut.

Akan tetapi, kawasan bekas pasar itu malah beralih fungsi menjadi sarang preman dan pelaku kejahatan.

“Kalau sore dan malam, di lantai 2 dan 3 itu banyak pelaku kejahatan. Preman, jambret, bahkan memakai narkoba di situ terjadi,” kata D, salah seorang pedagang di Pasar Tanah Abang, Kamis siang.

Sarang premanisme

Selain D, pedagang berinisial R turut mengeluhkan hal serupa.

Menurut dia, para preman atau pengguna narkoba biasanya beraktivitas di area lantai dua dan tiga pada malam hari, setelah pedagang pasar menutup kios.

Kebanyakan pedagang di Blok G sudah mengetahui aktivitas preman di lantai atas. Namun, para pedagang tidak berani melapor.

"Pada takut di sini pedagang (kalau) melapor. Kan kami di sini ada los. Kalau kami melapor, yang ada kami nanti diganggu, bahkan nanti pihak pasar bisa mengusir pedagang," ungkap RU.

(Penulis: Estu Suryowati, Fabian Januarius Kuwado, Xena Olivia | Editor: Ana Shofiana Syatiri, Bambang Priyo Jatmiko, Nursita Sari, Ivany Atina Arby)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com