Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejamnya Modus Penipuan "Like and Subscribe", Pahami Polanya agar Tak Jadi Korban

Kompas.com - 12/07/2023, 05:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Dengan perasaan tidak ragu, A mengirim uang itu kepada pelaku. Tak lama kemudian, uangnya kembali dan jumlahnya bertambah.

"Karena saya enggak tahu ya waktu itu, saya ikuti saja. Saya top up. Dan itu betul dibalikin uangnya, ada lebih gitu. Dikasih enak dulu kali ya," jelas dia.

Baca juga: Waspada, Penipu Modus Like dan Subscribe Pakai Platform Resmi untuk Bohongi Korban

Setelah itu, nominal uang yang harus disetorkan A bertambah. Kali ini A memberikan uang sebesar Rp 500.000. Tak lama kemudian, A menerima uangnya lagi dengan keuntungan Rp 100.000.

"Kemudian, dibalikin lagi uang saya. Setelah misinya selesai, saya ditransfer Rp 600.000. Jadi saya untung Rp 100.000," terang A.

Jumlah yang ditransfer meningkat

Setelah itu, A mulai mengikuti misi ketiga. Dalam misi ini, A mentransfer uangnya ke penipu dengan jumlah lebih besar.

Iming-iming si pelaku, semakin besar A menyetor uang, maka keuntungan yang didapat semakin berlimpah.

"Masuk ke misi ketiga, jumlah uang yang diminta transfer pelaku lebih besar dan keuntungan yang dijanjikan juga naik," ujar A.

Baca juga: Modus Penipuan Like dan Subscribe Kembali Makan Korban hingga Rp 48 Juta, Pakar: Hati-hati Taktik Skema Ponzi

"Dan jumlahnya enggak langsung besar, pelan-pelan. Dari Rp 2 juta, kemudian Rp 4 juta, dan seterusnya," imbuh dia.

A terus diperas sampai keluar uang belasan juta rupiah. Setelah uangnya habis, A langsung menagih pelaku.

Pelaku berkilah dan menjanjikan uangnya akan cair apabila A mentransfer uang Rp 26 juta. Bahkan, pelaku menyarankan A untuk meminjam uang terlebih dahulu.

Tanpa pikir panjang, A menuruti si pelaku dengan harapan uangnya akan kembali.

Rugi 44 juta

Janji manis pelaku hanya berbuah petaka bagi A. Uangnya yang sudah keluar dari awal dan setoran terakhir Rp 26 juta tak dikembalikan penipu.

Baca juga: Sempat Komunikasi dengan Anggota Grup Like-Subscribe, Korban Penipuan: Ternyata Mereka Komplotan

"Dia bilang, 'Ini masih kurang karena kakak transfernya kelamaan, menjalankan misi itu waktunya satu jam, kakak sudah lebih dari satu jam'," kata A menirukan ucapan pelaku.

Saat itulah, A sadar bahwa dia sudah menjadi korban penipuan. Total uang yang dikeluarkan A saat itu mencapai Rp 44 juta.

"Setelah uang saya habis, itu saya baru berpikir saya ditipu. Pokoknya total saya enggak balik itu Rp 44 juta sekian," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com