"Hah serius? Ya Allah. Kenapa bisa begitu ya? Apa diracunin sama orang? Tapi saya pikir, 'kalau diracun kok enggak mengeluarkan busa? Cuma kejang-kejang dan keluarkan cairan dari dubur'," tutur Suminah.
Dia justru mengkhawatirkan hal ini justru wabah virus yang menyerang kucing-kucing.
Diberitakan sebelumnya, Nurus memastikan ada 21 kucing yang mati mendadak di wilayahnya dalam kurun waktu 10 hari terakhir.
Sejumlah kucing tersebut sempat kejang-kejang dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah mengecek langsungdi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (11/7/2023).
Tim kedokteran sudah mengambil salah satu kucing untuk dijadikan sampel yang kebetulan mati mendadak pada hari itu.
Berdasarkan informasi yang diterima Nurus, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara membutuhkan waktu tiga hari untuk memastikan apakah kucing tersebut mati karena keracunan atau disebabkan oleh penyebab lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.