Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri 21 Kucing Mati Mendadak di Sunter Muara, Warga: Enggak Ada yang Nakal Sama Kucing

Kompas.com - 12/07/2023, 13:26 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 012/RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Suminah (53) memastikan bahwa masyarakat di kampungnya sangat menyukai kucing.

Pernyataan Suminah ini menjawab pertanyaan tentang dugaan ada salah satu warga yang meracuni kucing karena kesal dengan kotorannya.

Untuk diketahui, hingga Selasa (11/7/2023), terhitung ada sebanyak 21 ekor kucing mati mendadak di wilayah RW 05 Kelurahan Sunter Agung.

“Kalau senang, iya. Enggak ada di sini yang nakalin kucing, enggak ada. Malah kalau ada kucing liar diangkat, disayang,” ujar Suminah saat ditemui Kompas.com di RT 012/RW 05, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (11/7/2023).

Baca juga: 21 Ekor Kucing di Sunter Muara Mati Mendadak, Penyebabnya Sedang Dicari

Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada orang yang jahat dengan kucing di wilayah yang juga dikenal sebagai Sunter Muara itu.

Perempuan yang akrab disapa Minah itu kemudian menceritakan bagaimana warga di sana justru sayang dengan kucing.

“Justru ini bocah-bocah patungan, beli makanan kucing yang kayak sosis kornet. Itu di depan ada yang jual, khusus makanan kucing. Sudah lama juga dia jualan di situ,” ungkap Suminah.

Di sisi lain, Suminah membenarkan tidak sedikit warga sekitar berasumsi bahwa sejumlah kucing mati mendadak karena diracun orang.

Namun, Suminah tidak yakin karena tak ada tanda-tanda yang menunjukkan para kucing itu diracun.

“Soalnya saya berpikirnya begini, kalau keracunan kan mengeluarkan busa, sedangkan ini enggak. Dengan sendirinya kucing kejang-kejang,” pungkas Suminah.

Adapun tiga kucing Suminah juga turut mati mendadak dan didahului dengan kejang-kejang.

Baca juga: Misteri Kematian Mendadak 21 Ekor Kucing di Sunter Muara dalam 10 Hari Terakhir

Sebanyak 21 kucing yang mati mendadak di wilayah Kampung Muara itu terjadi dalam kurun waktu 10 hari terakhir.

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah mengecek langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (11/7/2023).

Tim kedokteran sudah mengambil salah satu kucing untuk dijadikan sampel yang kebetulan mati mendadak pada hari itu.

Suku Dinas KPKP Jakarta Utara membutuhkan waktu tiga hari untuk memastikan apakah kucing tersebut mati karena keracunan atau disebabkan oleh penyebab lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com