Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Rumah Kliennya Ditutup Hotel, Kuasa Hukum Ngadenin: Artinya Kan Zalim...

Kompas.com - 12/07/2023, 21:28 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Zaenal Abidin selaku kuasa hukum Ngadenin (63) menyebut pemilik hotel di Jalan Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, berbuat zalim karena telah menutup akses rumah kliennya.

Zaenal menyebut pihak hotel bertukar lahan dengan tetangga Ngadenin, kemudian membangun tembok yang menutup akses rumah Ngadenin.

"Artinya kan zalim, makanya dari itu ya kita tetapkanlah keadilan bukan semata mata untuk orang-orang yang berduit," sebut Zaenal saat ditemui usai mediasi di Kantor Kecamatan Pondok Gede, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Duduk Perkara Akses Rumah Ngadenin Tertutup, Berawal Tetangga Tukar Lahan dengan Pemilik Hotel

Zaenal menjelaskan, awalnya tanah milik pihak hotel berada di depan rumah Ngadenin. Sementara itu, tanah di samping pekarangan rumah Ngadenin milik seorang warga.

Pemilik hotel dan warga tersebut kemudian bertukar lahan. Pemilik hotel lalu membangun tembok di lahan yang telah ditukar sehingga menutup akses rumah Ngadenin.

Menurut Zaenal, awalnya pihak hotel berjanji akan memberi tanah wakaf untuk dibangun jalan. Namun, hal tersebut tak dipenuhi.

"(Awalnya) menjanjikan ada tanah wakaf untuk dijadikan jalan, tapi begitu ditukar guling, jalannya dibangun habis," tutur Zaenal.

Baca juga: Hotel yang Tutup Akses Rumah Ngadenin Pernah Tawar Lahannya Rp 8 Juta per Meter, tapi Ditolak

Setelah kliennya tiga tahun menunggu, Zaenal bersyukur Pemkot Bekasi mengadakan pertemuan antara pihak hotel dan Ngadenin.

Harapannya, mediasi akan berbuah solusi yang terbaik bagi semua pihak, khususnya Ngadenin dan sang istri, Nur (55).

"Sejak tiga tahun yang lalu kami sudah mengupayakan negosiasi. Kami tidak mau masalah ini masuk ranah masalah hukum, itu adalah remedium ultimatum-ultimatum remedium ketika tidak ada jalan keluar, itu masuk ke ranah hukum," jelas Zaenal.


Sementara itu, pihak hotel telah mengklarifikasi bahwa akses jalan ke rumah Ngadenin bukan melalui tempat penginapan.

"Kalau untuk masalah akses jalan itu bukan melalui hotel (tempat penginapan), akses jalan Pak Ngadenin ini adanya di sebelah rumah yang ada di samping tempat penginapan itu," kata Devin, keluarga pemilik hotel.

Baca juga: Hotel di Bekasi yang Dituduh Tutup Akses ke Rumah Ngadenin Buka Suara, Ini Penjelasannya

Devin mengakui bahwa rumah tersebut mulanya milik tempat penginapan. Namun, kini rumah itu telah dibeli oleh seseorang.

"Dulunya rumah itu punya pemilik hotel, cuma sudah dibeli sama seseorang yang sudah almarhum sekarang," kata Devin.

Sebelumnya diberitakan, Ngadenin dan Nur sudah tiga tahun kehilangan kenyamanan tinggal di rumah setelah akses jalan menuju rumahnya "dikurung" tembok hotel.

Akses satu-satunya bagi Ngadenin dan Nur untuk pulang ke rumah hanya melalui saluran air atau got penuh lumpur dan benda tajam yang berisiko melukai kaki.

"Kurang lebih sudah tiga tahun. Sudah kelelahan kalau mau pulang. Got ini kalau menurut saya kan rawan, ada paku, dan beling, kawat nonjol begitu. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur (tinggal) di warung," kata Ngadenin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com