JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra mengaku tidak ambil pusing terkait isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ketua umum mereka, Prabowo Subianto, yang kembali muncul menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, isu itu selalu muncul menjelang pilpres.
“Kan ham him hum hem hom muncul lima tahunan. Jadi kalau kami sudah tahu kapan isu itu akan muncul. Itu adalah isu lama yang selalu direproduksi menjelang pilpres,” kata Muzani usai konsolidasi kader Gerindra di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (23/7/2023).
“Karena itu kami enggak perlu mikirin,” tutur Muzani.
Baca juga: Prabowo Akan Hadiri Harlah Ke-25 PKB, Muzani: Untuk Pastikan Tetap bersama Muhaimin
Muzani menyatakan bahwa Gerindra “jalan terus” dan tidak melihat ke belakang.
“Karena niat kami berbuat baik kepada bangsa dan negara,” kata Muzani.
Sebelumnya, Prabowo angkat bicara mengenai tudingan-tudingan yang didapatnya buntut tragedi 1998.
Ia yang saat itu menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat kerap dicap sebagai penculik hingga pembunuh para aktivis yang menuntut Soeharto mundur.
"Saya sudah empat kali ikut pemilu. Dan memang tiap kali saya ikut, apalagi kalau angka poling saya agak bagus, ya mulai keluar (isu pelanggaran) HAM ini dan sebagainya," ujar Prabowo dalam program "Mata Najwa", dikutip pada Jumat (30/6/2023).
Baca juga: Soal Pertemuan Budiman Sujatmiko dengan Prabowo, Sekjen PDI-P: Bukan Manuver, Itu Silaturahmi
Menurut Prabowo, dalam kehidupan politik, hal tersebut biasa saja.
Apalagi, kata dia, dalam negara yang menganut sistem demokrasi liberal, biasanya lawan politik harus diturunkan popularitasnya.
"Kalau bisa, dijelek-jelekin terus supaya tidak bisa muncul. Nah ini fenomena di banyak negara. Kita lihat di Amerika saja kan begitu. Di Amerika saja dicari-cari segala macem," tutur Prabowo.
Konsolidasi menangkan Prabowo
Dalam acara konsolidasi di Lapangan Blok S hari ini, Muzani berpesan kepada kader agar membantu memenangkan Gerindra dan Prabowo sebagai presiden.
Pada hari yang sama, konsolidasi juga digelar di Bogor dan Bekasi.
“Kami melakukan konsolidasi intenal lebih dahulu agar kami lebih siap baik mempersiapkan saksi maupun pemenangan pemilu di tingkat RT, RW, dan TPS. Karena di Jabodetabek itu sebagai ring depan kami persiapkan dan kuatkan,” kata Muzani.
“Targetnya Gerindra menang, Prabowo presiden,” ucap Muzani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.