Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2023, 14:33 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pembobolan toko kacamata bernama KajaMata di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan.

"Sudah ada 3 saksi yang kami periksa. Termasuk pemilik dan pegawai," kata Kapolsek Pamulang Kompol Fiernando Ardiansyah saat dikonfirmasi, Minggu (23/7/2023).

Tidak hanya meminta keterangan saksi, Fiernando mengaku telah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) guna memburu pelaku.

Dalam pemeriksaan di TKP, polisi turut mengamankan sejumlah bukti. Salah satunya rekaman CCTV.

"Sudah kami minta seluruh rekaman CCTV saat mengecek TKP. Baik itu yang ada di dalam toko maupun di sekitarnya," ungkap dia.

Baca juga: Toko Kacamata di Pamulang Dibobol Maling, Ratusan Frame Raib

Lebih lanjut, dalam rekaman CCTV yang diperoleh, Fiernando mengatakan setidaknya ada dua pelaku yang beraksi.

Namun, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk menuntaskan kasus ini.

"Saksi sudah diperiksa, TKP sudah dicek, sekarang kami sedang mengumpulkan lebih banyak bukti dan petunjuk," tutup dia.

Peristiwa pencurian di KajaMata terjadi pada Sabtu (23/7/2023) sekitar pukul 04.40 WIB.

Adi (25), karyawan KajaMata bercerita, peristiwa pembobolan itu berlangsung cepat.

Mereka bahkan hanya membutuhkan waktu kurang lebih selama 10 menit untuk melancarkan aksinya.

"Kalau dilihat dari rekaman CCTV, peristiwanya cepat banget. Mungkin cuma 10 menit kalau dihitung dari waktu dia masuk dan pas keluar," beber dia saat ditemui, Minggu.

Baca juga: Kronologi Pembobolan Toko Kacamata di Pamulang: Pelaku Beraksi 10 Menit dan Sukses Gasak Semua Frame

Kendati demikian, komplotan maling sukses menggasak seluruh frame kacamata yang dipajang di dalam toko.

Komplotan maling, lanjut Adi, juga tak pilih-pilih. Frame mahal atau murah digasak dan langsung mereka memasukkan ke dalam kantong plastik hitam besar.

"Mereka ambil frame kacamata itu kayak ambil roti. Langsung dijatuhin aja ke dalam plastik. Kalau dihitung, mungkin sekitar 320 frame kacamata yang diambil," ungkap dia.

Setelah semua frame kacamata tak bersisa. Pelaku kemudian menggasak beberapa barang lain yang ada di dalam toko, mulai dari tangga, teko listrik, tempat sampah, dan tablet untuk mesin kasir.

"Pokoknya setelah semua diambil, mereka langsung keluar. Habis itu tancap gas ke arah Ciputat menggunakan mobil Granmax," terang Adi.

"Jadi total kerugiannya sekitar Rp 130 juta. Ini juga baru dihitung frame kacamata doang kalau tidak salah," lanjut dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com