JAKARTA, KOMPAS.com - Faizal Arifin (23) dan Naedi (26), tersangka kasus pembunuhan pria berinisial AH (32) di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, menundukkan kepala dalam-dalam saat dihadirkan dalam konferensi pers oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Sebelum konferensi pers berlangsung, Faizal dan Naedi yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye sempat memakai masker.
Saat itu, keduanya masih diposisikan di samping pintu masuk menuju ruang konferensi pers di Gedung Satya Haprabu Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Mulanya, Faizal dan Naedi berjongkok menghadap dinding. Keduanya tidak sedikit pun menengok, bahkan melirik awak media yang berusaha memotret dan merekam wajah mereka.
Situasi sempat tidak kondusif karena awak media berulang kali menanyakan alasan keduanya membunuh AH.
Merespons situasi tersebut, polisi menggiring Faizal dan Naedi ke ruangan konferensi pers.
Baca juga: Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...
Memasuki ruangan ini, para pelaku sudah tidak menggunakan masker. Namun, kepala mereka terus menunduk.
Saat wajahnya diperlihatkan polisi ke awak media, Faizal dan Naedi sama sekali tak menatap ke depan. Tatapan keduanya selalu tertuju pada lantai.
Tak berapa lama, Faizal dan Naedi dibawa ke meja tempat polisi meletakkan sejumlah barang bukti pembunuhan AH.
Polisi pun sempat bertanya ke Faizal, apakah ia menyesal telah membunuh pamannya.
"Saya menyesal atas perilaku saya, dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," ujar Faizal.
Saat menyampaikan penyesalan, raut wajah Faizal tampak datar. Suaranya pun datar tanpa menunjukkan getaran.
Naedi juga menunjukkan raut wajah yang datar. Namun, ketika berbicara, suaranya bergetar sampai-sampai kalimat yang ia ucapkan tidak terdengar jelas.
Sebelumnya diberitakan, AH merupakan pemilik sebuah warung kelontong 24 jam di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. AH mempekerjakan Faizal, yang tak lain merupakan keponakannya, sebagai penjaga warung.
Menurut pengakuan Faizal, sang paman sering menegur dirinya karena dianggap bermalas-malasan menjaga warung.
Baca juga: Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...