Bahkan, mesin mobil sampai terlihat karena separuh bemper sebelah kiri mobil sudah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang berserakan di jalanan.
Baca juga: Mobil Patroli Jalan Tol yang Dibajak Perempuan di Matraman Ringsek pada Bagian Bemper
Slamat tidak mengetahui pasti berapa kecepatan laju kendaraan J. Hanya saja, J sempat tidak sadarkan diri usai menabrak trotoar sebelum sadar kembali dalam waktu singkat.
"Dia keluar mobil dan langsung naik ke atas kap, teriak-teriak 'Tolong! Tolong!'," kata Slamat, Minggu.
Setelah berteriak-teriak minta tolong, J turun dari atas mobil. Ia berjalan-jalan dan berlarian di tengah jalan.
J masih berteriak minta tolong sampai berhenti di dekat lampu merah sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. Ia dibopong ke tepi jalan oleh warga setempat.
"Setelah dibopong ke tepi jalan, dia bangun lagi. Lanjut teriak-teriak lagi, masih teriak minta tolong," ujar Slamat.
J tidak mengatakan lebih lanjut mengapa ia meminta pertolongan.
Ia hanya terus berteriak "Tolong! Tolong!" tanpa henti sambil sesekali menunjuk ke arah Exit Tol Rawamangun.
Berpenampilan acak-acakan
Menurut Slamat, J menggunakan kaus dan celana pendek saat keluar dari mobil. Namun, penampilannya acak-acakan.
Baju yang J kenakan terlihat lebih besar daripada badannya. Baju itu terlihat lecek dan warna putihnya tampak kusam.
Kaki J juga kotor karena ia tidak menggunakan alas kaki saat berjalan-jalan dan berlarian di tengah jalan.
Baca juga: Fakta Perempuan Bajak Mobil di Matraman, Diduga ODGJ dan Bahayakan Petugas Tol
J memiliki rambut panjang, sekitar 30 sentimeter dari tengkuk. Warna rambutnya oranye kekuningan.
Namun, rambutnya yang setengah dikuncir belakang tampak kusut.
"Perempuannya enggak luka-luka kelihatannya, soalnya kan sempat naik-naik juga dia ke kap mobil dan ke atas mobil. Lari-larian juga sempat dia di tengah jalan," tutur Slamat.