Namun, perbedaan level antara guiding block dan ubin itu terlihat jelas.
Baca juga: Ironi di Trotoar Baru Margonda, Direvitalisasi lalu Jadi Tempat Parkir Motor
Ternyata, trotoar Jalan Margonda Raya tak hanya dimanfaatkan pejalan kaki.
Pengendara motor juga ada yang melintas di trotoar untuk menghindari kemacetan.
Dengan santai, pengendara naik trotoar melalui sisi yang rendah dan melajukan motornya di atas trotoar.
Lantaran trotoar ini cukup luas, Kompas.com tak sampai harus menggeser badan saat pengendara motor itu melaju.
Begitu hampir mendekati JPO, ada lebih dari lima pengendara motor yang parkir di bibir dalam trotoar Jalan Margonda Raya atau di sisi yang dekat bangunan.
Mereka beratribut ojek online. Setiap pengemudi ojek online memegang gawai masing-masing.
Ada pengemudi ojek online yang berada di atas motornya, ada juga yang mengemper di trotoar.
Baca juga: Temukan Kendaraan Parkir di Trotoar Margonda, Dishub Depok: Kebanyakan Ojol
Selain itu, terlihat pembangunan tiang yang tidak selesai di trotoar.
Tiang yang tidak jadi itu berbentuk kotak. Bahannya menyerupai semen. Empat rangka besi keluar dari semen tersebut.
Ryan Setiawan, salah satu pejalan kaki, mengakui trotoar Jalan Margonda Raya lebih luas usai direvitalisasi.
"Habis dibenerin waktu itu, memang rasanya lebih luas sih ya," ujar dia saat dijumpai di trotoar.
Di satu sisi, ia menyinggung para pengemudi ojek online yang parkir di trotoar Jalan Margonda Raya.
Menurut pria 28 tahun ini, keberadaan pengemudi ojek online itu cukup menganggu.
Sebab, kata Ryan, trotoar sejatinya diperuntukkan bagi pejalan kaki.
"Kan trotoar buat jalan kaki ya, bukan untuk parkir motor. Mungkin pemerintah bisa menyediakan tempat parkir buat pengemudi ojol," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.