JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Suhud Alynudin meminta kinerja Sekretaris Daerah (Sekda) Joko Agus Setyono dievaluasi.
Dia bahkan mengusulkan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta agar mengganti Sekda kini dengan pejabat lain yang dianggap lebih kompeten.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya meminta kepada pak Pj Gubernur untuk mengevaluasi Pak Sekda, dan jika perlu diganti dengan yang lain lebih kompeten. Terima kasih," ujar Suhud di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Permintaan dan usulan itu disampaikan Suhud saat menginterupsi rapat paripurna terkait Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) DKI Jakarta 2022.
Baca juga: JIS dan TIM Disebut Bebani Jakpro, Anggota DPRD DKI: Serahkan ke Pemprov
Dalam interupsinya, Suhud mengkritik pernyataan Joko yang menyebut ada kesalahan soal pengelolaan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta International Stadium (JIS), Equestrian hingga Velodrome.
"Kata Pak Sekda, pembangunan sejumlah sarana seperti JIS, TIM, Equestrian, Velodrome itu sudah salah sejak lahir. Saya kira ini pernyataan yang perlu kami pertanyakan," kata Suhud.
Menurut Suhud, apa yang disampaikan oleh Joko berpotensi menimbulkan kegaduhan. Sebab, pembangunan sejumlah sarana itu telah melewati tahapan yang panjang.
Para pemangku kebijakan terkait bahkan dilibatkan dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan proyek.
"Mulai dari pengusulan, pembahasan, perencanaan, penganggaran dan bahkan pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan pun itu diaudit," kata Suhud.
"Hasilnya sudah sama-sama kita ketahui, kinerja Pemerintah Provinsi DKI sangat baik, (dapat) WTP," sambung dia.
Atas dasar itu, Suhud meminta Heru Budi untuk mengevaluasi Joko atas keterangannya mengenai pengelolaan fasilitas yang telah dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Pemprov DKI Sebut Pengelolaan Rumput JIS Tetap Dilakukan Jakpro Usai Diganti PUPR
"Saya mewakili para pemilih saya, meminta Pj Gubernur untuk mengevaluasi hal ini secara serius. Karena hal ini berpotensi memicu kegaduhan di tengah situasi yang sama-sama kita ketahui. Kita sama-sama ingin membangun, melanjutkan pembangunan Jakarta," pungkas dia.
Sebelumnya, Joko Agus Setyono mengatakan, terjadi kesalahan sejak awal terhadap pengelolaan JIS dan TIM setelah direvitalisasi.
Pernyataan Joko ini menanggapi catatan dari DPRD DKI Jakarta yang memandang kedua bangunan itu tak memberi keuntungan dan membebani keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola.
"Kami mengakui bahwa TIM dan JIS ini salah sejak lahir," kata Joko dalam Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/8/2023).