JAKARTA, KOMPAS.com - AAB (23), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang menghabisi nyawa juniornya, MNZ (19), disebut kerap berseliweran di sekitar kos korban.
Wajah mahasiswa semester 6 itu bahkan sudah tak asing bagi sejumlah pedagang yang menjajakan barang dagangannya di sekitar kos MNZ, di daerah Kukusan, Depok, Jawa Barat.
Salah satunya adalah pemilik toko kelontong bernama Indah (44). Ia mengatakan, sering melihat AAB, meski tempat tinggalnya cukup jauh dari kos-kosan korban.
"Saya secara personal enggak kenal dengan dia (tersangka), tapi dia pernah beli ke warung saya beberapa kali," ujar dia kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).
Baca juga: Fakta Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelasnya, Rampas Harta Korban karena Terlilit Pinjol
Adapun toko kelontong milik Indah hanya berjarak sekitar 100 meter dari kosan korban.
Ia juga meyakini, tersangka sering bolak-balik ke kos MNZ. Sebab, beberapa aktivitasnya turut dilakukan di sana.
"Iya, saya cukup yakin dia suka main ke kos korban. Soalnya apa-apa ke wilayah sini. Misalnya laundry pakaian, dia laundry di sekitar sini," ungkap dia.
"Padahal, banyak laundry di sekitar kos-kosan dia setahu saya, " imbuh Indah.
Sebagai informasi, peristiwa pembunuhan MNZ terjadi pada Rabu (2/8/2023).
Namun, jenazah korban baru ditemukan pada Jumat atau dua hari setelah pembunuhan.
Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, penemuan jenazah itu bermula saat keluarga korban tak bisa menghubungi MNZ.
Baca juga: Usai Bunuh Juniornya, Mahasiswa UI Ingin Kubur Korban, tapi Bingung Caranya
Kemudian, salah satu kerabat korban mengunjungi indekos MNZ di Kukusan.
Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah MNZ yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur.
Setelah jenazah ditemukan, polisi memeriksa sejumlah saksi dan menangkap AAB di hari yang sama.
AAB mengaku membunuh korban untuk merampas barang berharga miliknya. Hal itu dilakukan karena pelaku terjerat utang pinjaman online.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.