Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumahan Elite JIEP Bizhome di Cakung Terbengkalai, PT JIEP: Bukan Kewenangan Kami

Kompas.com - 06/08/2023, 11:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perumahan JIEP Bizhome milik PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) di Cakung, Jakarta Timur, sudah terbengkalai selama bertahun-tahun.

Namun, Corporate Secretary PT JIEP Medik Endra Wahyudi menegaskan, kondisinya saat ini bukanlah kewenangan perusahaannya.

"Terkait mengapa kompleks tersebut kosong, kewenangan atas proses pemasaran dan pengelolaannya ada di WIKA Realty," tutur dia secara tertulis, Minggu (6/8/2023).

Sebab, perusahaan tersebut sudah menjadi pemilik dan pengembang JIEP Bizhome sejak 2018.

Baca juga: Bukan Lagi Milik PT JIEP, Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung Milik BUMN WIKA Realty

Ia menjelaskan, pembelian oleh WIKA Realty dilakukan dalam rangka pengembangan dan pemasaran lebih lanjut. Sebab, mereka memang fokus pada pengembangan properti hunian.

Menurut Medik, ada kemungkinan perusahaan tersebut memiliki rencana pengembang lain terhadap perumahan terbengkalai itu.

"Kewenangan kami hanya terkait pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan di sekitar kompleks perumahan tersebut," kata Medik.

Sebelumnya, PT JIEP memang perusahaan yang membangun komplek perumahan bernama JIEP Grand Bizhome itu.

Namun, pembangunan berlangsung pada 2014 dan rampung pada 2016, bukan seperti yang diberitakan sebelumnya, yakni pembangunan pada 2010 dan rampung pada 2012.

"Terdiri dari 58 unit rumah, (Bizhome) dibangun sebagai program pengembangan bisnis PT JIEP untuk memanfaatkan lahan kosong yang belum digunakan," terang Medik.

Baca juga: Hanya Satu Keluarga yang Sempat Huni Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung

Pembangunan juga dilakukan sebagai upaya dalam penyediaan kebutuhan hunian bagi para karyawan, serta pelaku industri di dalam Kawasan Industri Pulogadung.

Kendati demikian, pihak Medik enggan memberi jawaban terkait harga jual setiap unit dan jumlah unit yang terjual sebelum perumahan dibeli WIKA Realty.

Mereka pun tidak menjawab apakah pembelinya sesuai dengan target mereka, yaitu karyawan dan pelaku industri dalam kawasan itu.

Pertanyaan lainnya yang enggan dijawab mencakup apakah perumahan mulai kosong sejak dipegang WIKA Realty atau sebelumnya, dan alasan perumahan menjadi terbengkalai.

Medik juga enggan menjawab terkait penjarahan yang terjadi, sehingga perumahan elite itu tampilannya kini menyerupai proyek mangkrak.

Untuk diketahui, JIEP Grand Bizhome adalah perumahan elite terbengkalai yang masuk dalam wilayah RT 008/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Cakung.

Ketua RT setempat bernama Dasuki mengungkapkan, sepengetahuannya, hanya dua unit saja yang terjual sebelum perumahan akhirnya kosong bertahun-tahun dan terbengkalai.

Baca juga: Usangnya Perumahan Elite di Cakung, Tak Laku-laku dan Terbengkalai karena Harga Dinilai Terlampau Tinggi

Dari dua unit, hanya satu yang ditempati, sementara unit lainnya hanya dinyalakan saja lampunya.

"Ada penghuninya itu dua keluarga. Sudah dibeli (rumahnya), kabarnya. Cuma yang nempatin satu (keluarga). Cuma enggak lama, paling 6 bulanan," tutur Dasuki di lokasi, Kamis (3/8/2023).

Sejak hunian kosong, renovasi berupa perbaikan-perbaikan kecil dilakukan oleh pengembang. Misalnya, perbaikan pada dinding yang retak.

"Enggak perbaikan total, cuma yang retak-retak, dinding, diperbaiki. Kurang tahu diperbaiki sama siapa, pemilik perumahan atau bukan," jelas Dasuki.

Meski begitu, rumah-rumah di perumahan elite tersebut tetap tak laku terjual. Dasuki menduga, ini karena harga jualnya yang tinggi.

Harga pertama setelah pembangunan perumahan itu rampung adalah Rp 650 juta. Selang beberapa bulan, harga naik mencapai kisaran Rp 800 juta sebelum akhirnya mencapai Rp 1 miliar. 

Baca juga: Menengok Perumahan Elite yang Berubah jadi Shooting Konten Horor di Cakung

Menurut Dasuki, harga tersebut kurang cocok untuk perumahan yang letaknya berada di depan pabrik, meski tergolong elite.

Selain itu, hanya ada satu jalur utama untuk mengakses perumahan itu, yakni jalur yang selalu dilewati truk bermuatan berat.

Pada akhirnya, pihak pengembang pun membiarkan perumahan itu terbengkalai.

Menurut Dasuki, dulunya setiap rumah masih dalam kondisi layak huni.

Lambat laun, rumah menjadi tidak terurus dan tampak seperti proyek mangkrak lantaran terjadi penjarahan oleh orang-orang tidak dikenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com