Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Kompas.com - 08/05/2024, 09:19 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tanah longsor terjadi di Perumahan elite New Anggrek 2, Grand Depok City (GDC), Sukmajaya, Kota Depok.

Titik longsor menggerus lahan di depan beberapa rumah warga Blok V dan W

Pantauan Kompas.com di lokasi, panjang tanah yang longsor membentang sepanjang 50 hingga 70 meter.

Sedangkan untuk lebar tanah yang longsor berdiameter 7-10 meter. Namun, kondisi ini diperkirakan melebihi perhitungan semula jika melihat dari titik longsor terjauh dari perumahan.

Selain itu, terdapat banyak puing-puing material berupa beton, batu, dan kayu berserakan di dasar tanah longsor.

Baca juga: Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Di tengah perumahan elite

Sisi selatan merupakan titik longsor terdekat dari perumahan elite tersebut. Di sana, ada aliran irigasi yang mengalir langsung ke area longsor tersebut.

Lokasi longsor hanya berjarak sekitar 4-5 meter dari rumah warga. Jarak rumah dan longsor hanya terpisahkan oleh lebar jalan yang biasanya dilalui kendaraan.

Terdapat beberapa bambu yang tampaknya sengaja disusun menjadi pembatas antara tanah longsor dan jalan setapak yang digunakan warga. Akan tetapi, pemasangan hanya dilakukan di bagian jalan yang sisi trotoarnya sudah longsor.

Salah satu warga bernama Aci (27) mengungkapkan, longsor terjadi pertama kali adalah pada Desember 2022.

"Kejadian serupa gini sudah dari Desember 2022 tapi longsor masih di paling ujung, jauh dari perumahan," kata Aci kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Baca juga: Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Aci mengungkapkan kondisi semakin memburuk karena tanah yang semakin terkikis. Puncaknya, longsor pun terjadi 2024.

"Dari Januari hingga April kemarin sudah sampai sepanjang ini longsornya, kan lumayan cepat ya. Kemarin kan intensitas hujan memang cukup tinggi, ditambah beberapa kali gempa dari yang kemarin lumayan kencang. Jadi semakin cepat ini longsornya," ungkap Aci.

Nyoto (62), warga yang tempat tinggalnya berjarak hanya empat meter dari lokasi longsor, mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi secara bertahap.

"Longsor ini kan bertahap ya (terjadinya). Jadi, waktu sekitar tanggal 23 Januari ya kejadian longsor (pertama kali di tahun 2024) tapi ya bertahap, pelan-pelan, begitu musim hujan mungkin dampaknya jadi seperti ini," tutur Nyoto.

Kondisi longsor terus bertambah dengan memanjang hingga akhirnya berada tepat di depan rumahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Megapolitan
Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Keluarga 'Vina Cirebon' Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Keluarga "Vina Cirebon" Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Megapolitan
Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Megapolitan
Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com