Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Alihakan Sejumlah Rute Bus imbas Demo di Patung Kuda, Ini Daftarnya

Kompas.com - 10/08/2023, 15:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyesuaikan rute bus imbas adanya demonstrasi di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023) siang.

"(Rekayasa lalin) sehubungan ada kegiatan aksi massa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat dan sekitarnya berdampak layanan Transjakarta yang beroperasi," ujar Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Wibowo dalam keterangan tertulis.

Wibowo mengatakan, penyesuaian rute itu dilakukan agar tetap dapat melayani masyarakat yang beraktifitas menggunakan bus transjakarta.

“Informasi penyesuaian rute disampaikan secara luas, masif, dan berkala kepada pelanggan untuk bisa mengatur perjalanan dengan Transjakarta” ucap Wibowo.

Baca juga: Ada Demo Buruh di Patung Kuda, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Pusat

Berikut rute-rute Transjakarta yang dialihkan dan halte yang tak melayani penumpang:

Blok M – Kota (Koridor 1)

Mengalami pengalihan rute untuk di kedua arah.

Rute arah Blok M:

Kota - Harmoni – Lampu Merah Harmoni Putar Sekneg - Halte Petojo keluar jalur – Lampu Merah Tarakan belok kiri – Jl Cideng Timur – Jl. Jati Baru – Hotel Tugu Asri – Lampu Merah Hotel Tugu Asri – Lampu Merah Hotel Millenium Lurus - Jln Kebon Sirih – Lampu Merah Bank Indonesia belok kanan - Halte Bank Indonesia - Blok M.

Halte yang tidak melayani pelanggan:

  • Halte Monas

Baca juga: Ada Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan Medan Merdeka Barat dan Siapkan Water Cannon

Rute arah Kota:

Blok M - Sarinah – Lampu Merah Sarinah keluar jalur – Lampu Merah Bank Indonesia belok kiri - Jln Kebon Sirih - Hotel Millenium belok kiri - Jln Fachrudin - Jati Baru Lurus - Jln Cideng Barat – Lampu Merah Tarakan belok kanan - Halte Petojo – Lampu Merah Harmoni belok kiri - Harmoni – Kota


Halte yang tidak melayani pelanggan:

  • Halte Monas;
  • Halte Bank Indonesia

 

Senen – Blok M (1P)

Mengalami pengalihan rute untuk arah Senen dengan rute menjadi Patung Kuda – belok kanan – langsung bus stop IRTI – bus stop Gambir 2 – normal sampai Senen. Sementara arah sebaliknya beropoerasi normal.

Halte yang tidak melayani pelanggan:

  • Bus stop Kementerian Hukum dan Pariwisata (Indosat);
  • Bus stop Monas 1
  • Bus stop Monas 2
  • Bus stop Monas 3.

Baca juga: Laporannya Dicuekin Kelurahan Pluit, Korban yang Dilecehkan Ketua RW Akan Mengadu ke Heru Budi

Monas – Pulogadung (Koridor 2)

Mengalami pengalihan rute untuk arah Pulogadung sehingga tidak melayani pelanggan di Jalte Monas, Balaikota dan Gambir 2. Sementara arah sebaliknya beroperasi normal.

Rute pengalihannya:

Dari Halte Pecenogan keluar jalur lanjut sampai lampu merah Harmoni - putar balik balik arah Juanda - via pejambon lanjut halte Kwitang untuk halte yang dilalui saat pengalihan tetap pelayanan

 

Pulogadung - Rawabuaya (2A)

Mengalami pengalihan rute untuk arah Pulogadung sehingga tidak melayani pelanggan di Jalte Monas, Balaikota dan Gambir 2. Sementara arah sebaliknya beroperasi normal.


Rute pengalihannya:

Dari Halte pecenogan keluar jalur lanjut sampai lampu merah Harmoni - putar balik balik arah Juanda - via pejambon lanjut Halte Kwitang untuk halte yang dilalui saat pengalihan tetap pelayanan.

 

Kalideres - Juanda (Koridor 3)

Mengalami pengalihan rute untuk kedua arah.

Berikut rute pengalihannya:

Arah Juanda:

Kalideres - Sumber Waras - Cideng - Petojo - Lampu merah Harmoni - Juanda

Arah Kalideres:

Juanda - Lampu merah Harmoni - Lurus Petojo - Cideng - Sumber Waras - Kalideres

 

PGC - Juanda (Koridor 5)

Mengalami pengalihan rute pada kedua arah sehingga tidak dapat melayani pelanggan untuk sementara pada Halte Balaikota dan Monas.

Rute pengalihannya:

Arah Juanda:

PGC - Pal putih - kwitang - tugu tani - lurus gambir 1 - istiqlal - juanda - pecenongan putar balik.

Arah PGC:

Pecenongan - Juanda - lurus lampu merah almabar - Budi Utomo – PGC


Untuk diketahui, aksi buruh di Patung Kuda ini sudah digelar sejak Rabu kemarin.

Partai Buruh melibatkan empat Konfederasi Serikat Buruh, 60 Federasi Pekerja Nasional, Serikat Petani Indonesia, Urban Konsorsium, Jala Pembantu Rumah Tangga (PRT), Buruh Migran, Organisasi Perempuan Percaya, dan lainnya dalam aksi ini.

Mereka menggaungkan enam tuntutan kepada Pemerintah.

Massa buruh meminta pemerintah mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja, menaikkan upah minimum buruh sebesar 15 persen pada 2024, serta merevisi presidential threshold dari 20 persen menjadi 0 persen.

Selanjutnya, pemerintah diminta merevisi parliamentary threshold menjadi empat persen dari total kursi DPR RI, mencabut UU Kesehatan, serta mewujudkan jaminan sosial JS3H, reforma agraria, kedaulatan pangan, dan RUU PPRT.

"Enam isu ini dibawa serentak dan akan aksi terus-menerus!" seru Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat orasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Rabu (9/8/2023).

Bila tak didengarkan dan ditanggapi, partai dan organisasi buruh, serta kelas pekerja lainnya, mengancam akan mogok nasional.

"Kami mempersiapkan mogok nasional (yaitu) berhenti, stop, produksi lima juta buruh seluruh Indonesia," lanjut Said.

"Melibatkan 100.000 pabrik-pabrik akan berhenti, begitu pula dengan sopir-sopir pelabuhan dan bandara," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus 'Vina Cirebon', Janji Dampingi Keluarga Korban

Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus "Vina Cirebon", Janji Dampingi Keluarga Korban

Megapolitan
SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com