Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sajam, Pelajar di Pulogadung Hendak Disabet Dasi Sebelum Disiram Air Keras

Kompas.com - 11/08/2023, 22:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelajar SMK berinisial MA (16) yang disiram air keras di Jalan Pisangan Lama III, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023), bukan hendak disabet senjata tajam (sajam).

Ibu korban, Rudianti (52), menceritakan bahwa MA dan temannya hendak disabet menggunakan dasi.

"Bukan sajam, katanya sih dasi. Mereka disabet dasi, lalu refleks menghindar," ucap dia di kediamannya, wilayah Pisangan Timur, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Kronologi Siswa SMA Siram Air Keras ke Pelajar Lain hingga Mengenai Ibu dan Anak yang Lewat

Rudianti melanjutkan, berdasarkan keterangan dari MA dan temannya, dasi itu disabetkan oleh sekelompok remaja pengendara motor yang datang dari arah berlawanan.

Lantaran gagal menyabetkan dasi, para pelaku langsung menyiramkan air keras kepada MA. Setelah itu, mereka membuang botol bekas wadah air keras berukuran 600 mililiter itu ke jalanan.

"Setelah itu, kalau tidak salah, pelaku nunjukin gestur tangan kayak, 'Ayok, lo!' begitu. Berarti kan tujuannya memang mau ajak berantem mungkin," jelas dia.

Baca juga: Aksi Penyiraman Air Keras di Pulogadung Sebabkan Wajah Pelajar SMA Melepuh dan Resahkan Warga

Rudianti mengatakan, anaknya memiliki karakter yang kalem. MA selalu mendengar nasihat ibunya agar tidak ikut-ikutan berkelahi. Karena itu, MA tidak terprovokasi.

Selain itu, MA juga berusaha mencari pertolongan karena wajahnya melepuh usai disiram air keras.

Terkait identitas para pelaku, Rudianti menuturkan, anaknya tidak mengenali mereka.

"Enggak saling kenal dan enggak ada konflik sama sekali. Menurut saya, mungkin (MA) sasaran liar. Sok jagolah pelaku (menyiram air keras)," kata dia.

Baca juga: Penyiraman Air Keras di Pulogadung Bikin Resah, Warga Takut Jadi Korban Selanjutnya

Adapun MA tiba-tiba disiram air keras saat dia dan temannya berboncengan menggunakan motor.

Warga yang melihat sontak terkejut. Warga langsung membantu MA menepikan motornya dan mencuci wajah korban.

Setelah mendapat pertolongan pertama, MA langsung dibawa ke klinik terdekat.

Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek Pulogadung.

"Tapi korban langsung dirujuk ke RSUD Matramam dan diarahkan ke RSCM (RS Cipto Mangunkusumo). Kondisi mukanya kelihatan melepuh. Kalau teman yang dibonceng enggak apa-apa," ucap Ali (32), warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com