Meski begitu, Tholib mengatakan, pemilik langsung menyemprot pembasmi serangga untuk membunuh serangga-serangga tersebut.
Upaya itu ternyata tak efektif sehingga pemilik lahan mengambil langkah lain, yakni menguruk ampas cabai yang menjadi biang masalahnya.
Namun, setelah itu, masalah lain muncul. Urukan ampas cabai itu terbakar serta mengeluarkan kepulan asap putih yang mengganggu mata dan pernapasan pada Senin (14/8/2023).
"Asapnya nyengat juga. Batuk kita. Terus orang pada komplain. Kemudian, turunlah blangwir, kemarin. Batuk, nyesek itu. Pedes asapnya," ucap Tholib.
Sementara itu, warga lain bernama Fata mengungkapkan hal serupa. Ia mengeluhkan, asap pembakaran ampas cabai itu membuat perih mata dan sesak pernapasan apabila terhirup.
"Setelah disemprot itu asapnya pedes banget ke rumah warga, ini bahaya bikin batuk-batuk. Tadi malam asep ngebul lagi, artinya masih belum selesai," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.