JAKARTA, KOMPAS.com - Buruknya kualitas udara di DKI Jakarta dalam beberapa waktu ke belakang berdampak pada masalah kesehatan.
Sejumlah warga sampai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami sakit akibat buruknya kualitas udara di wilayah Jakarta.
Ajeng Dwi Irmawati (29), warga asal Pondok Kopi, Jakarta Timur, mengaku bahwa anaknya jadi mudah terkena penyakit karena polusi udara yang belakangan ini terjadi.
"Ngaruh juga ke anak-anak. Udaranya dari polusi, jadi anak-anak bisa cepat demam. Batuk pilek lagi musim banget," kata Ajeng saat ditemui Kompas.com di Jalan Dogon Raya, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Curhat Warga Jakarta soal Kualitas Udara Buruk: Anak Saya Jadi Korban
"Anak-anak pada sakit, batuk pilek satu keluarga, pada gantian. Itu yang lagi diderita," sambungnya.
Tak hanya anak-anaknya, efek yang ditimbulkan akibat polusi udara Jakarta ikut dirasakan oleh Ajeng secara langsung.
Ia mengaku turut mengalami batuk ringan dalam beberapa waktu terakhir.
Ketika sedang berangkat kerja mengendarai sepeda motor, ia bisa merasakan bahwa kualitas udara Jakarta sedang tidak baik-baik saja.
"Soalnya juga saya kerja jauh, di Padurenan, Bekasi. Rasain juga debunya kayak gimana, mata perih kena debu, sudah pakai kacamata. Kadang sesak, karena polusi terlalu tebal," ucap dia.
Pengemudi ojek online (ojol) bernama Budihardjo (62) mengaku sempat jatuh sakit akibat buruknya kualitas udara di Jabodetabek.
Budihardjo mengatakan, dokter menganjurkannya untuk istirahat total karena gangguan pernapasan yang dideritanya.
Baca juga: Kualitas Udara di Jakarta Tidak Sehat, Ojol: Saya Disuruh Istirahat Total 10 Hari
Ia diminta dokter untuk tidak bekerja mencari penumpang sementara waktu.
"Ya begitu, (kata dokter) katanya udaranya lagi kurang baik. Iya. 'Jadi, bapak harus bisa jaga diri, banyak minum vitamin'," ungkap Budihardjo saat ditemui Kompas.com di Jalan Plumpang Semper, Rawa Badak Selasa, Koja, Jakarta Utara, Senin.
Budihardjo mengaku bahwa ia mengikuti berbagai anjuran dokter selama beristirahat di rumah.
Namun, batuk yang dialaminya tak kunjung sembuh sampai akhirnya ia terpaksa kembali bekerja agar dapur di rumahnya tetap mengepul.