Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pengoptimalan Sistem Integrasi Transportasi, Solusi Dishub DKI Jakarta Kurangi Polusi

Kompas.com - 25/08/2023, 10:46 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Mereka yang memilih transportasi umum

Masyarakat Jakarta sangat membutuhkan transportasi yang saling terintegrasi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi, sehingga bisa terhindar dari kelelahan dan stres akibat macet.

Kehadiran transportasi yang terintegrasi juga dapat membuat perjalanan atau mobilitas warga menjadi lebih cepat dan nyaman. Hal ini diakui seorang warga Jakarta, Ana.

Ia mengaku, selalu menggunakan Transjakarta dan JakLingko menuju kantornya di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Menurutnya, naik kendaraan umum bisa lebih menghemat pengeluaran dan membantu penurunan polusi udara di Jakarta.

"Saya selalu menggunakan kendaraan umum untuk ke kantor, naik Transjakarta, lalu disambung dengan JakLingko. Tidak perlu repot membawa kendaraan sendiri dan (dapat membantu) mengurangi polusi," jelas Ana kepada Kompas, Rabu (23/8/2023).

Begitu pula Jesi, warga Bekasi, Jawa Barat, yang bekerja di daerah Gandaria, Jakarta Selatan. Untuk sampai ke kantornya, ia menggunakan kereta commuter line Bekasi-Tanah Abang-Kebayoran, lalu transit menggunakan bus Transjakarta rute Pasar Kebayoran Lama-Tanah Kusir Kodim.

"Karena sudah terintegrasi, perjalanan saya dari Bekasi ke Gandaria jadi lebih mudah dan cepat. Sistem transitnya juga tidak lama, hanya perlu menunggu sekitar lima sampai sepuluh menit untuk berganti moda transportasi," ungkapnya.

Selain sistem transit yang mudah, ketersediaan jalur pejalan kaki yang nyaman juga menjadi alasan Kiki memilih menggunakan transportasi umum. Karyawan swasta yang berkantor di Cikini, Jakarta Pusat, ini mengaku senang dengan kondisi jalur pejalan kaki yang lebih luas dan tertata.

"Jalur pejalan kaki di sini (Cikini) sudah sangat baik dan tertata. Enak (dilewati) kalau ingin ke halte Transjakarta dengan berjalan kaki. Semoga armada yang disediakan bisa lebih banyak lagi, khususnya pada jam sibuk," ujarnya. (Rindu Pradipta Hestya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com