JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta satuan tugas (satgas) penanganan polusi untuk segera bekerja sehingga dapat menangani permasalahan udara buruk di DKI.
"Tugasnya itu mengurangi polusi secepatnya dan jangka panjang. Pengawasan industri-industri terkait emisi gas buang," ujar Heru di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (30/8/2023).
Baca juga: Solusi Normatif Ridwan Kamil untuk Polusi Udara Depok-Bekasi
Satgas penanganan polusi DKI diketuai oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Afan Adriansyah Idris.
Menurut Heru, tugas satgas ini sama dengan satgas penanganan polusi yang dibentuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Pengawasan kondisi terkini mereka (industri) ada indikasi gas buangnya melebihi dari yang standar pemerintah," ucap Heru.
Untuk diketahui, Pemprov DKI juga membuat aturan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) dengan kapasitas 50 persen.
Kebijakan WFH itu sudah dilakukan sejak 21 Agustus 2023.
Harapannya, penerapan WFH mengurangi mobilitas kendaraan sehingga mengurangi pemicu polusi.
Baca juga: Kasus ISPA Meningkat Seiring dengan Polusi Udara, Menkes: Jadi Tugas Berat untuk Pak Heru
Selain itu, Pemprov DKI juga merencanakan penyemprotan air secara massal ke jalan dari atap gedung baik perusahaan swasta dan Kementerian yang ada di Ibu Kota.
Penyiraman massal rencananya dilakukan di 300 gedung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.