JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola gedung di Jakarta diminta Pemprov DKI untuk memasang water mist pada empat sisi atap bangunan mereka.
Pemasangan water mist di atap gedung ditujukan sebagai salah satu upaya penanganan polusi udara di ibu kota
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, uji coba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan water mist di satu sisi efektif menurunkan PM 2,5.
PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron atau mikrometer.
"Dipasang di empat sisi akan lebih masif dan lebih efektif untuk menurunkan kadar polutan,” ujar Asep, Senin (4/9/2023).
Adapun harga satu unit water mist generator mencapai Rp 50 juta.
Baca juga: Pengelola Gedung di Jakarta Diminta Pasang Water Mist di Empat Sisi, Satu Unit Rp 50 Juta
Artinya pengelola gedung di Jakarta harus mengeluarkan Rp 200 juta untuk pemasangan water mist di empat sisi atap gedung.
Biaya tersebut belum termasuk biaya air yang disemprotkan.
Adapun anggaran pembelian dan operasional alat tersebut mesti ditanggung masing-masing pengelola gedung swasta.
"Untuk mesin digunakan secara manual. Kemarin BRIN sampaikan biaya total listrik air itu sehari sekitar Rp 50.000-an per hari," kata Asep.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya meminta para pemilik gedung tinggi di ibu kota untuk melakukan penyiraman air secara massal dari atap gedung.
"Gedung-gedung tinggi yang ada di Pemda DKI ini bersama-sama melakukan istilahnya water mist, kira-kira begitu ya," ujar Heru, Senin (28/8/2023).
Heru mengatakan, penyiraman massal itu juga akan dilakukan dari atap gedung di bawah Pemprov DKI dan pemerintah pusat, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Total terdapat 300 gedung yang bakal melakukan penyiraman massal dengan water mist dari atap bangunan untuk mengatasi polusi di ibu kota.
"Konsepnya itu panduan harus ada sehingga nanti ketika kita kumpulkan pemilik gedung tinggi, itu sudah ada," ucap Heru.