Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa Marunda Cluster C Termakan Usia, Akan Dirobohkan lalu Dibangun Tower 20 Lantai

Kompas.com - 05/09/2023, 06:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan merevitalisasi Rusunawa Marunda Cluster C setelah semua warga yang tercatat dalam 451 kartu keluarga (KK) rampung direlokasi ke Rusunawa Nagrak.

Adapun relokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C ke Rusunawa Nagrak dijadwalkan selesai pada September 2023 ini.

"Bangunan ini (Rusunawa Marunda Cluster C) rencananya dibongkar total. Begitu warga sudah keluar, ini akan dirobohkan dan dibangun kembali," ungkap Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati, kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Berdasarkan informasi yang dia terima, bangunan Rusunawa Marunda Cluster C kelak akan menjadi tower 20 lantai, layaknya apartemen.

Baca juga: Direlokasi ke Rusun Nagrak, Warga Rusunawa Marunda Blok C5 Mulai Kemasi Barang-barang

"Rencananya, informasi yang saya dapat, nanti dibangunnya itu dalam bentuk bangunan tower. Bahkan sampai 20 lantai. Tetap 5 blok, 20 lantai dengan fasilitas seperti UMKM, sarana olahraga, itu ada di area situ. Jadi secara ininya (fisik bangunan), lebih dari apartemen lah," ucap Uye.

Meski begitu, Uye mengungkapkan bahwa nantinya akan ada perbedaan tarif ketika tower tersebut rampung dan siap dihuni warga.

Patok tarif itu disebut-sebut hampir mirip dengan biaya sewa per bulan di Rusunawa Nagrak.

"Tapi, dengan tarif hampir sama seperti Nagrak, Rp 765.000. Itu akan dilihat lagi. Memang ada sedikit berbeda soal tarif," ujar Uye.

Baca juga: Direlokasi ke Rusun yang Sewanya Lebih Mahal, Warga Rusunawa Marunda: Rp 150.000 Saja Banyak yang Menunggak

Di sisi lain, Rusunawa Marunda Cluster C yang terdiri dari lima blok ini mulai dibangun pada 2004.

Menurut data yang Uye pegang, Cluster C dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Yang melaksanakan dari Kementerian PUPR. Jadi, dibangun dari APBN, Kementerian. Setelah itu, diserahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta," ujar Uye.

"Sama seperti (Rusunawa) Rawa Bebek. Kan dulu dibangun oleh Kementerian, setelah itu diserahkan. Jadi, seperti itu. Nah, itu (Rusunawa Marunda) dibangun dari 2004," ucap Uye melanjutkan.

Baca juga: Fakta Ambruknya Atap Beton Rusunawa Marunda, Warga Mau Direlokasi dengan Sejumlah Syarat

Uye mengungkapkan, pembangunan Rusunawa Marunda Cluster C selesai pada 2005 dan mulai dihuni pada 2006.

Diberitakan sebelumnya, atap beton di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/8/2023) pukul 21.30 WIB.

Ambruknya atap tersebut setelah tertimpa plang bertuliskan "C5" yang tiba-tiba saja jatuh sehingga membuat warga Rusunawa Marunda ketakutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com