Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direlokasi ke Rusun yang Sewanya Lebih Mahal, Warga Rusunawa Marunda: Rp 150.000 Saja Banyak yang Menunggak

Kompas.com - 04/09/2023, 16:07 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski siap direlokasi ke Rusunawa Nagrak, nyatanya warga Rusunawa Marunda Blok C masih menyimpan unek-unek di dalam hati. 

Mereka masih merasa keberatan dengan biaya sewa bulanan di Rusunawa Nagrak yang lebih mahal daripada di Marunda. 

Sekretariat Jenderal (Sekjen) Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Maulana mengatakan perbandingan biaya sewa antara Rusunawa Marunda dengan Rusunawa Nagrak cukup jauh.

"Subsidi di sini Rp 150.000 per bulan dan umum itu sekitar Rp 300.000 per bulan. Tapi, di Rusunawa Nagrak, yang subsidi sekitar Rp 550.000, kalau yang umum antara Rp 750.000 sampai Rp 800.000, ya beban," kata Maulana kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Direlokasi ke Rusun Nagrak, Warga Rusunawa Marunda Blok C5 Mulai Kemasi Barang-barang

Maulana mengatakan perbedaan tarif itu sangat jauh. Padahal, warga Rusunawa Marunda merupakan masyarakat Jakarta yang juga berhak mendapat subsidi dari Pemprov DKI.

Maulana berharap Pemprov DKI dapat mengubah kebijakannya mengenai tarif rusun itu. Dia menegaskan masyarakat terbebani dengan biaya sewa tersebut.

"Untuk bayar Rp 150.000 saja mereka masih banyak menunggak. Apalagi Rp 500.000 dan dibebankan bayar tiga bulan untuk jaminan? Nah, itu beban mereka sebenarnya," tutur Maulana.

Untuk diketahui, warga Rusunawa Marunda Blok C yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak juga dibebankan uang jaminan untuk tiga bulan.

Selain tuntutan tersebut, mereka meminta disediakan bus sekolah mengingat banyak anak Rusunawa Marunda Blok C mengenyam pendidikan di di SDN 02 Marunda, SDN 05 Marunda, dan SMPN 290.

Baca juga: Atap Beton Ambruk, Warga Rusunawa Marunda Blok C Bakal Direlokasi ke Rusunawa Nagrak

Selain itu, warga meminta Pemprov DKI tidak mengubah alamat Kartu Tanda Penduduk (KTP), yakni Rusunawa Marunda.

Warga juga menuntut Pemprov DKI membebaskan biaya sewa. Jika ada biaya sewa di Rusunawa Nagrak, disamakan seperti Rusunawa Marunda.

Terakhir, kewajiban pembukaan rekening untuk pembayaran di Rusunawa Nagrak ditangguhkan mengingat 70 persen warga yang direlokasi tidak memiliki penghasilan tetap.

Adapun relokasi ini dilakukan Pemprov DKI setelah insiden atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/8/2023).

Berdasarkan hasil rekomendasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bangunan Rusunawa Marunda Blok C sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com