JAKARTA, KOMPAS.com - Calon tunangan Imam Masykur (25), Yuni Maulida (23), mengungkapkan bahwa kekasihnya yang tewas usai disiksa tiga oknum TNI itu tidak pernah memiliki riwayat penyakit pernapasan.
Hal ini disampaikan Maulida menanggapi hasil visum jasad Imam dari RSUD Karawang, yang menyatakan bahwa Imam meninggal dunia akibat asfiksia atau masalah gangguan pernapasan.
"Kata mamanya, semenjak kecil, almarhum enggak pernah ada penyakit seperti itu," ungkap Yuni saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Sambil Menangis, Tiga Oknum TNI Mengaku Menyesal Culik, Aniaya, dan Bunuh Imam Masykur
Selama menjalani hubungan asmara, Yuni juga menyampaikan bahwa Imam tidak pernah mengeluhkan penyakit pernapasan.
Hanya saja, beberapa kali mendiang menderita demam.
"Enggak, enggak pernah ngeluh. Palingan, 'yang, aku sakit, demam', gitu saja. Palingan demam kan sudah biasa, karena itu cuaca. Palingan kalau sudah ambil obat, 'ini aku demam, dingin, naik turun demamnya', sudah, gitu saja," ungkap Yuni.
Penyebab kematian Imam berdasarkan hasil visum dari RSUD Karawang diungkap oleh salah satu kuasa hukum keluarga korban, Putri Maya Rumanti, dalam jumpa pers di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (5/9/2023).
Awalnya, Hotman Paris Hutapea yang juga merupakan kuasa hukum keluarga korban itu bertanya kepada ibunda Imam, Fauziah (47), tentang hasil visum korban.
"Visumnya ada nih, Bang. Visumnya dari rumah sakit. Dibilang, katanya asfiksia. Jadi kayak asma, diduga asma, gitu," jawab Putri sambil memperlihatkan surat hasil visum Imam kepada Hotman.
"Kayak tersedak gitu. Ini yang visum dari rumah sakit (RSUD) Karawang, yang pertama kali," ucap Putri.
Hotman pun heran dengan hasil visum itu. Ia bertanya-tanya mengapa Imam yang tewas usai dianiaya tiga oknum TNI itu justru dinyatakan meninggal akibat asfiksia.
Baca juga: Hasil Visum Tunjukkan Imam Masykur Alami Asfiksia, Hotman Paris Heran
Adapun jasad Imam ditemukan di Bendung Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (15/8/2023).
Setelah ditemukan warga setempat, jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.
Sebelum ditemukan tewas, pria asal Aceh itu ternyata diculik tiga anggota TNI lalu disiksa dan tubuhnya dibuang ke Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) kini telah menahan tiga anggota TNI tersebut setelah diamankan di satuannya masing-masing.
Mereka adalah Praka RM, anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dari Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan; Praka HS, anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat; dan Praka J, anggota TNI dari Kodam Iskandar Muda.
Baca juga: Soal Oknum Paspampres Tewaskan Warga Aceh, Jokowi: Semuanya Sama di Mata Hukum
Sementara itu, Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka dari warga sipil atas kasus kematian Imam setelah menerima laporan polisi dari keluarga korban tentang dugaan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan.
Mereka adalah AM dan Heri, dua orang penadah dari hasil kejahatan tiga TNI yang membuat Imam kehilangan nyawa.
Satu lagi yakni Zulhadi Satria Saputra alias MS, merupakan kakak ipar Praka RM yang berperan sebagai pengendara saat tindak pidana terjadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.