JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan alasan driver ojek online (ojol) berinisial YS (45) memukul kru kreator konten Laurendra Hutagalung saat membuat video mencegat kendaraan lawan arah.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, YS memukul kru Laurendra secara spontan.
"YS ini melakukan pemukulan karena spontanitas. Sebab dia melihat ada rekan-rekannya (ojol) yang berkumpul di situ, jadi merasa tidak senang," kata dia saat jumpa pers, Rabu (6/9/2023).
Bintoro menyebut motif lainnya yang melatarbelakangi YS melakukan pemukulan karena suasana hatinya sedang buruk.
YS disebut baru saja dimarahi penumpangnya sesaat sebelum melakukan pemukulan di depan warung makan Ayam Bakar Wong Solo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).
"Yang bersangkutan juga melampiaskan rasa emosi karena sebelumnya, yang bersangkutan, si YS ini ditegur atau dimarahi sama customer-nya. Jadi kebetulan saat itu akhirnya dilampiaskan," ungkap dia.
Atas perbuatannya, YS turut ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat dengan Pasal 170 KUHP atas tindakan kekerasan yang dilakukannya.
"Kami sangkakan Pasal 170 KUHP dengan ancama hukuman maksimal 7 tahun penjara," tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, Laurendra Hutagalung beserta timnya nyaris diamuk massa usai membuat konten di Jalan Lapangan Ros Utara, Selasa (15/8/2023).
Mulanya mereka membuat konten yang berisi imbauan kepada para pengendara supaya tak melawan arus.
"Semula berjalan lancar. Pengendara yang ditegur langsung putar balik ketika diberikan imbauan," ujar warga bernama Ivan kepada wartawan, Selasa.
Namun, tindakan yang kurang tepat dari kru Laurendra saat menghalau anak kecil yang melawan arus diduga menjadi penyebab keributan.
"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot, makanya pengguna jalan kesal, terutama ojol," tutur dia.
Akibat hal itu, cekcok antara ojol dan kru Laurendra tak terhindarkan.
Sejumlah warga bersama ojol mengejar Laurendra dan kru karena terlanjur geram.
Mereka yang dikejar massa akhirnya mengungsi di warung makan.
"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar, terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini (tidak kondusif)," ungkap Ivan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.