Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

71 Keluarga Penghuni Rusunawa Marunda Telah Direlokasi ke Rusunawa Nagrak

Kompas.com - 07/09/2023, 13:34 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 71 keluarga di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, telah direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Jakarta Utara.

Hal tersebut diketahui berdasarkan catatan Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Uye Yayat Dimyati.

"Sampai dengan hari ini, 71 KK yang sudah menempati (Rusunawa Nagrak)," kata Uye saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Sebelum Atap Ambruk, Warga Rusunawa Marunda Pernah Diberitahu Hunian Sudah Tak Layak

Uye menuturkan, total ada 451 keluarga yang akan direlokasi ke Rusunawa Nagrak.

Dari 451 KK, sebanyak 349 KK di antaranya telah mengikuti undian pada Sabtu (2/9/2023) untuk menentukan unit yang akan dihuni di Rusunawa Nagrak.

"Sisanya, 102 KK yang tidak hadir (sebelumnya), besok Jumat untuk ambil unit," tutur Uye.

Warga Blok C Rusunawa Marunda direlokasi ke Rusunawa Nagrak usai atap beton Blok C5 ambruk.

Terlebih, hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022 menyatakan bahwa Blok C Rusunawa Marunda sudah tidak layak huni.

Warga Blok C Rusunawa Marunda kemudian diminta bersedia direlokasi ke Rusunawa Nagrak demi keselamatan jiwa.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Periksa Seluruh Bangunan Rusun Marunda, Anggota DPRD DKI: Inspeksi Itu Mutlak

Warga pun meminta sejumlah hal sebelum direlokasi ke Rusunawa Nagrak.

Pertama, warga meminta disediakan bus sekolah, mengingat banyak anak yang mengenyam pendidikan di SMPN 290 Jakarta, SDN 02 Marunda, dan SDN Marunda 05.

Kedua, warga meminta Pemprov DKI tidak mengubah alamat kartu tanda penduduk (KTP) sebelumnya, yakni Blok C Rusunawa Marunda.

Ketiga, mereka menuntut biaya sewa per bulan di Rusunawa Nagrak sama seperti Rusunawa Marunda.

Keempat, warga meminta Pemprov DKI menangguhkan pembukaan rekening untuk uang jaminan selama tiga bulan, mengingat 70 persen warga tidak memiliki penghasilan.

Terakhir, mereka meminta disediakan lapak-lapak di Rusunawa Nagrak agar bisa melanjutkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com