JAKARTA, KOMPAS.com - Penantian Muhammad Lubis (55) dan istrinya Nuri (40), warga Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, selama lima bulan akhirnya terbayarkan.
Rumah mereka yang tergolong kumuh serta tidak layak, telah selesai direnovasi dan bisa kembali dihuni pada Minggu (10/9/2023) hari ini.
"Ya kami bersyukur. Enggak kami sangka-sangka. Jadi rumah kami dirobohkan semuanya, dibuat bangunan baru," ujar Lubis kepada wartawan, Minggu.
"Sebelum direnovasi, ya bisa dibilang sudah tidak layak huni. Bocor gentengnya di mana-mana. Mau dibenerin juga kurang uangnya," kata Nuri menimpali.
Baca juga: Melihat Rumah Reyot di Menteng yang Direnovasi Pemprov DKI, Kini Berdiri Kokoh…
Lubis dan istrinya merupakan salah satu dari tujuh keluarga yang mendapatkan bantuan renovasi dalam program "Bebenah Kampung" Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berpuluh-puluh tahun sudah, Lubis bersama keluarganya menempati rumah peninggalan orangtuanya tersebut.
Bahkan, rumah berukuran 29 meter persegi itu dihuni tiga keluarga yang berjumlah 10 orang.
Selama itu pula, ke-10 penghuni rumah itu harus dihadapkan dengan bambu penyangga atap yang keropos dan patah. Genting rumahnya pun sudah tak lengkap dan mengakibatkan bocor di sana-sini.
Padahal, kata Nuri, ada keinginan dari lubuk hatinya yang paling dalam untuk memperbaiki rumahnya agar lebih layak dihuni.
Baca juga: Ditemani Istri, Heru Budi Buka Final Abang None Jakarta 2023
Namun, keinginan memperbaiki rumah itu kerap terbentur dengan kondisi ekonomi keluarga.
"Kalau untuk renovasi atau membangun lagi, maaf-maaf, penghasilan kami yang kayak gini enggak mungkin," ujar Nuri.
Nuri bercerita, bantuan renovasi ini didapatkan setelah mendapatkan informasi dari pengurus lingkungan soal bantuan renovasi rumah dari pemerintah daerah pada akhir 2022.
Bersama suaminya, Nuri akhirnya inisiatif mengajukan permohonan untuk bisa mendapatkan bantuan itu.
"Sebelumnya belum pernah ada bantuan kayak gini. Dulu paling hanya sembako saja. Kalau bedah rumah baru kali ini ada infonya," kata Lubis.
Baca juga: 7 Barang yang Tidak Boleh Dibuang Saat Membereskan Rumah, Mengapa?
Beberapa bulan setelah mengajukan, rumah keluarga Lubis tiba-tiba didatangi oleh petugas yang hendak mensurvei kediaman warga tidak layak huni.