JAKARTA, KOMPAS.com — Tanaman di jalur hijau Jalan Pasar Senen terlihat kering dan tak terawat.
Padahal, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda mengatakan, pihaknya selalu menyiram tanaman itu setiap hari.
Namun, tanaman itu tetap terlihat kering karena sering terinjak-injak.
"Di situ kendalanya, berkali-kali tanam di situ tuh banyak pedagang lagi, tukang bajaj dan ojek mangkal di situ, di pinggiran (trotoar)," kata Mila saat dihubungi wartawan, Senin (11/2023).
Baca juga: Tumbuhan di Jalur Hijau Senen Tak Terawat, Tampak Kering dan Layu
"Itu berkali-kali. Sudah berkoordinasi juga sama Pak Camat, itu sudah lima kali tanam," sambung dia.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan untuk membantu merawat tanaman di jalur hijau itu. Kendati demikian, tumbuhan tetap rusak berulang kali.
"Makanya saya bilang kalau ini terinjak-injak lagi saya nyerah, deh. Mendingan diplester aja jadiin jalur pejalan kaki semua," imbuh Mila.
Mila mengungkapkan, pihaknya harus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga jika ingin mengubah jalur itu menjadi trotoar.
Baca juga: Polisi Temukan 2 Senter dan 2 Dupa di Dekat Kerangka Ibu-Anak di Depok
Di sisi lain, dia juga tak bisa membangun pagar di sekitar area penanaman karena lebarnya yang terbatas.
"Kalau kami mau (kasih) pagar kayak di UKI seberang RSCM, kondisi amenities-nya (di sana) lebih lebar. Ini kan sempit, jadi enggak memungkinkan," tutur dia.
Jika kerusakan masih kerap terjadi, Mila memilih opsi alternatif untuk menjadikan kawasan itu sebagai jalur pedestrian.
"Saya sih alternatifnya kalau ini rusak lagi, mendingan perkerasan aja semua," tegas dia.
Lokasi jalur hijau itu tepatnya tak jauh dari Kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat hingga menuju GOR Senen.
Pantauan Kompas.com pada Senin, area tanaman yang berada di sisi trotoar dipenuhi tumbuhan yang sudah coklat dan layu.
Meski masih ada sedikit yang tumbuh hijau, kawasan tersebut memberi kesan gersang dan berantakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.