JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyatakan, warga yang bertani di Rorotan, CIlincing, merupakan bagian dari program binaan Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara.
Oleh karena itu, petani bisa menggarap sawah tanpa dipungut biaya oleh pemerintah kota (pemkot) alias gratis.
"Sebenarnya enggak sewa ya. Itu kerja sama saja. Itu binaan. Jadi kami enggak terima uang sewa mereka," ujar Ali saat ditemui di Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: 20 Tahun Jadi Petani di Jakarta, Tejo: Kalau Panas Kekeringan, Hujan Kebanjiran
Dia tak memungkiri lahan persawahan di Ibu Kota kini jarang ditemui. Oleh karena itu, pemerintah daerah (pemda) membiarkan warga menggarap sawah secara gratis di Rorotan.
"Iya, enggak nyewa. Jadi memang di Jakarta langka untuk sawah. Saat ini yang terluas di Jakarta, ya di Rorotan itu. Bagus buat edukasi ke masyarakat, edukasi ke anak-anak sekolah," papar Ali.
Dia memastikan petani termonitor dengan baik oleh Sudin KPKP, termasuk untuk bantuan secara teknis maupun bibit tanaman.
"Rencana kalau memang belum dimanfaatkan oleh pemerintah (sawah) akan kami tetap pertahankan," tutur Ali.
Baca juga: Sawah di Rorotan Kering akibat Kemarau Panjang, Petani Tunda Tanam Padi
Berbeda dengan pernyataan Ali, petani asal Rorotan bernama Tejo (50) mengaku menyewa lahan dari seseorang untuk bercocok tanam. Kini, total lahan garapannya seluas 3 hektare.
"Kan sewa, rata-rata di sini Rp 5 juta untuk 1 hektare. Ibaratnya kayak orang mengontrak saja," ucap Tejo saat ditemui di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara pada Senin (9/10/2023).
Kendati begitu, dia tidak menjelaskan berapa lama durasi sewa dengan uang Rp 5 juta tersebut. Tejo membeberkan berapa nominal yang harus dikeluarkan untuk modal menggarap lahan yang sudah ia sewa.
"Ya itu, Rp 6 juta untuk 1 hektare. Termasuk pupuk, traktor, sama tandur, minimal segitu dan maksimal, Rp 7 juta. Dikali 3 hektar, ya Rp 18 juta sampai Rp 21 juta," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.