Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibebaskan, "Driver" Ojol yang Pukul Kru Laurendra Hutagalung Wajib Jadi Relawan Cegah Pengendara Lawan Arah

Kompas.com - 12/10/2023, 09:30 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - YS (45), driver ojek online (ojol) yang memukuli kru Laurendra Hutagalung diwajibkan menjadi seorang relawan setelah dinyatakan bebas dari penjara.

YS yang sebelumnya memukul kru Laurendra karena tak terima ditegur saat melawan arah itu kini wajib menjadi relawan atau pelopor untuk mencegah tindakan lawan arah.

"Kami memutuskan untuk berdamai dan mencabut laporan atas nama YS dengan satu syarat, yakni dia wajib menjadi relawan untuk mencegah dan mengedukasi pengendara yang lawan arah," ujar Laurendra kepada wartawan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023) malam.

Baca juga: YouTuber Laurendra Hutagalung Cabut Laporan Polisi, Berdamai dengan Ojol yang Pukul Krunya

Walau demikian, bukan berarti YS diwajibkan untuk menjadi relawan selamanya.

Laurendra menerangkan, yang bersangkutan hanya diwajibkan untuk menjadi relawan selama lima kali berturut-turut.

"Nanti lokasinya di tempat ribut-ribut kemarin, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Selain bersama YS, kami bakal bekerja sama dengan perangkat setempat untuk melakukan kegiatan serupa (buat konten lawan arah)," tutur dia.

Sementara itu, YS sendiri resmi menghirup udara segar tadi malam.

Ia diperbolehkan kembali ke pelukan keluarganya setelah restorative justice (RJ) yang diajukan dirinya dan pihak Laurendra disetujui polisi.

Baca juga: Pilih Damai dengan Ojol yang Pukuli Krunya, Laurendra Hutagalung: Anaknya Masuk ICU

Adapun proses RJ yang ditempuh kedua belah pihak berlangsung cukup singkat.

Berdasarkan pengakuan Laurendra, RJ resmi dilayangkan Rabu malam sekitar pukul 18.00 WIB dan surat penghentian penyidikan (SP3) langsung terbit beberapa jam setelahnya.

"Proses RJ sudah selesai malam ini juga, dia (YS) sudah boleh pulang ke rumah dan kembali ke keluarganya," imbuh Laurendra.

Sebagai informasi, keributan antara Laurendra beserta kru dengan oknum massa terjadi di depan warung makan Ayam Bakar Wong Solo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

Saat itu, Laurendra dan krunya sedang membuat konten sekaligus menegur pengendara yang melawan arah.

Namun, sejumlah pengendara dan warga setempat tak terima dan terjadi keributan.

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan belakangan menangkap dua pelaku pemukulan kru Laurendra Hutagalung.

Baca juga: Situasi TKP Cekcok Laurendra Vs Pemotor Lawan Arah: Chaos dan Tak Ada Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com