Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Selama Setahun Dikritik Anggota Legislatif, Heru Budi: Dia Berarti Memperhatikan Saya

Kompas.com - 15/10/2023, 12:38 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta mengkritik kinerja Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, usai setahun menjabat.

Beberapa anggota legislatif menilai, Heru kurang cakap dalam melanjutkan tongkat estafet gubernur-gubernur sebelumnya.

Walau begitu, Heru ogah terpancing dengan kritikan yang dilontarkan.

Ia menilai kritikan yang diarahkan kepadanya menandakan anggota DPRD DKI Jakarta selalu memperhatikan kinerjanya.

"Kalau namanya kritik, ya bagus dong, masukan yang positif untuk memberi semangat," kata Heru kepada wartawan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2023). 

Baca juga: Piala Dunia U-17 Tinggal Menghitung Hari, Heru Budi Gencar Promosi

"Kalau ada orang yang mengkritik, berarti memperhatikan saya, berarti membantu saya untuk membangun Jakarta," lanjut dia.

Heru menerangkan, selama menjabat sebagai Pj Gubernur DKI, ada tiga program prioritas yang dijalankan.

Ketiga program itu adalah menyelesaikan permasalahan banjir, tata ruang, dan transportasi untuk memecahkan kemacetan.

Khusus yang terakhir, Heru menilai pihaknya tak bisa bekerja sendirian. Masyarakat Ibu Kota juga harus ambil bagian untuk menyukseskan ini

"Kalau macet ya namanya pertumbuhan kendaraan lebih banyak. Kalau penyelesaian macet kan tidak bisa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja. Pemerintah pusat sudah berbuat, pemda juga bersama masyarakat juga," tutur dia.

Sebelumnya, salah satu kritikan datang dari Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli. 

Baca juga: Yakin Jabatan Heru Budi sebagai Pj Gubernur DKI Diperpanjang, Ketua DPRD: Kinerjanya Bagus

Taufik menilai kinerja Heru selama satu tahun terakhir lebih banyak hal negatifnya ketimbang hal positif.

Heru dinilai kurang melanjutkan program-program yang dijalankan gubernur terdahulu.

Sebagai contoh, tingkat kemacetan Ibu Kota yang bertambah dan buruknya polusi udara hingga menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

“Ternyata Pj Gubernur DKI tidak serius meneruskan program tersebut. Akibatnya, kemacetan Jakarta malah bertambah dan Jakarta juara polusi udara se-dunia," ujar Taufik, Kamis (12/10/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Megapolitan
Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Megapolitan
Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Megapolitan
Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI 'Back-up' Perizinan

Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI "Back-up" Perizinan

Megapolitan
Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Megapolitan
Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Megapolitan
Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com