Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Pejabat Istana, Puluhan Guru Honorer Minta Pejabat Dinas Pendidikan dan Kepala BKD Kabupaten Bekasi Diperiksa

Kompas.com - 16/10/2023, 11:50 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan guru honorer Pendidikan Agama Islam atau PAI dari Kabupaten Bekasi, meminta pejabat Dinas Pendidikan dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bekasi diperiksa terkait dugaan maladministrasi dalam rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Permintaan itu disampaikan saat para guru honorer tersebut menemui perwakilan Istana usai  aksi long march pada Jumat (13/10/2023) lalu.

Ketua Forum Komunikasi Guru Honorer Pendidikan Agama Islam (FKGHPAI) yakni Muhammad Unin Saputra mengatakan, sesampainya di Istana, mereka diterima oleh Kepala Deputi IV dan Kepala Deputi V Staf Sekretariat Presiden RI.

Baca juga: Sambil Shalawat, Puluhan Guru Honorer Lanjut Long March ke Istana Negara

Menurut dia, terjadi kesepakatan dalam pertemuan tersebut.

Salah satunya adalah agar pejabat di lingkungan Kabupaten Bekasi diperiksa terkait tak dibukanya rekrutmen PPPK untuk formasi guru PAI di Kabupaten Bekasi.

"Menurut Staf Kepresidenan, (mereka) akan segera secepatnya menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi dan Kepala BKD. Akan segera dieksekusi dan diusut tuntas terkait hilangnya formasi guru agama Islam," kata Unin saat dikonfirmasi dalam pesan singkatnya, Senin (16/10/2023).

Pemanggilan itu, kata Unin, merupakan buntut dari dugaan maladministrasi yang terjadi sejak tahun 2021.

Di tahun itu, 699 formasi baik untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama negeri ternyata hilang dan terkunci. Mereka pun tidak bisa mendaftar.

Selanjutnya, di tahun 2022, formasi PPPK untuk guru PAI tidak diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Long March 2 Hari dari Bekasi, Puluhan Guru Honorer Tiba di Gedung Ombudsman untuk Mengadu soal PPPK

Sementara untuk tahun 2023, hanya muncul 5 formasi untuk guru PAI, dengan rincian 3 formasi untuk guru SMA dan 2 lainnya untuk guru SD dan SMP.

Padahal, jumlah guru PAI di Bekasi yang berstatus honorer jauh lebih banyak dari itu.

"Kami mau tuntut, kami mau tuntut juga yang 2021, bertanggung jawab atau enggak pemerintah daerah. Kenapa Pemerintah Daerah tidak melakukan usulan kembali di tahun 2022, sedangkan 2023 itu hanya ada 5 formasi dari luar," jelas Unin.

Perwakilan guru honorer dari Pendidikan Agama Islam saat datang menggelar audiensi dengan perwakilan Staf Kepresidenan di Istana Negara, Jumat (13/10/2023). Pertemuan tersebut dilakukan setelah sebanyak 69 guru honorer Pendidikan Agama Islam dari Kabupaten Bekasi menggelar long march dari Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi menuju ke Istana Negara dan Ombudsman.dok.FKGHPAI Kabupaten Bekasi. Perwakilan guru honorer dari Pendidikan Agama Islam saat datang menggelar audiensi dengan perwakilan Staf Kepresidenan di Istana Negara, Jumat (13/10/2023). Pertemuan tersebut dilakukan setelah sebanyak 69 guru honorer Pendidikan Agama Islam dari Kabupaten Bekasi menggelar long march dari Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi menuju ke Istana Negara dan Ombudsman.

Adapun long march itu telah mereka lakukan sejak Selasa (10/10/2023). Dalam perjalanannya, para guru honorer Pendidikan Agama Islam itu kompak mengenakan seragam cokelat khas tenaga pendidik.

Sejumlah atribut protes juga turut mereka bawa, antara lain bendera merah putih, spanduk, dan juga kertas putih berisikan kalimat-kalimat protes.

"Guru PAI menggugat," demikian salah satu kalimat dalam kertas putih tersebut.

"Formasi PAI Kabupaten Bekasi dirampok," tulis sebuah kalimat di kertas putih lainnya.

Dalam aksi long march tersebut, kata Unin, mereka akan mampir ke sejumlah masjid atau musala untuk dijadikan tempat istirahat.

"Dari mulai kemarin Hari Selasa. Kami lihat keadaan teman-teman, kalau hari ini belum sampai kantor Ombudsman, kami menginap lagi. Kalau ada yang memberikan kami menginap, fasilitas tidur, kami bersedia," ujar Unin, Rabu (11/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com