Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Johan Sopir Bajaj Jago Bahasa Inggris, Belajar Otodidak dan Modal Nekat

Kompas.com - 18/10/2023, 12:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan video seorang sopir bajaj jago bahasa Inggris saat berbincang dengan wisatawan mancanegara.

Sopir bajaj itu adalah Johan (35), warga RT 005/RW 011 Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, yang biasa mangkal di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Johan viral karena video dirinya mengobrol dengan YouTuber asal Jerman, Ken Abroad, diunggah di akun YouTube dan Facebook warga negara asing (WNA) itu.

Banyak warganet kagum karena Johan dapat berbahasa inggris dan bisa berbincang santai dengan bule yang jadi penumpangnya.

Rupanya, ia lancar berbicara bahasa inggris hanya dari modal belajar di sekolah. Sisanya, ia pelajari secara otodidak dan modal nekat.

Baca juga: Viral Video Sopir Bajaj Jago Ngobrol Bahasa Inggris dengan Bule, Ini Sosoknya

Johan mengatakan, ia memang sengaja menyapa setiap wisatawan mancanegara dengan bahasa inggris agar mereka tertarik menggunakan jasanya.

"Awalnya saya bilang, 'Hello Mister, hello Miss. Where are you going?'. Mungkin dengan bahasa Inggris itu, mereka tertarik (untuk naik bajaj). Saya speak English karena menurut saya itu bahasa global," ujar dia kepada Kompas.com di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (17/10/2023).

"Kalau dia (wisman) tertarik, tunjukin map di HP, saya beraniin lagi ngomong 'you can try to me with tuk-tuk'. Dia tertarik, tinggal negosiasi harga," sambung Johan.

Johan baru mangkal di Monas awal tahun 2023. Sejak menjadi sopir bajaj pada 2017, ia selalu bekerja di kawasan Tanah Abang.

Karena pasar itu mulai sepi pengunjung, Johan memutuskan untuk mengitari Ibu Kota mencari penumpang.

Ketika melintasi kawasan Monas, ia melihat bahwa di sana ramai wisatawan. Johan pun memutuskan untuk mulai mencari penumpang di sana.

"Saya di pintu Monas Selatan, di patung kuda. Sejak di Monas sering angkut wisatawan, tapi kalau Minggu orang-orang yang CFD (car free day)," terang Johan.

Modal belajar sejak SD

Johan bisa berbahasa inggris dari modal belajarnya selama sekolah hingga tingkat SMA.

Namun, kemampuan berbahasa inggris itu awalnya tak dia tonjolkan. Saat mangkal di Tanah Abang, Johan juga pernah mendapatkan penumpang WNA.

Kendati demikian, saat itu ia masih belum berani menunjukkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris.

Ia masih merasa bingung tentang apa yang perlu dibicarakan. Alhasil, Johan hanya mengantarkan orang asing itu tanpa bersuara.

"Bulenya saya bawa, tapi saya diemin. Saya mikir, enggak ada yang bisa saya tunjukin. Sejak di Monas, saya beranikan untuk ngomong pakai bahasa Inggris," jelas dia.

Johan (35), sopir bajaj asal Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, yang viral karena mampu berbicara bahasa Inggris dengan seorang bule asal Jerman ketika sedang narik bajaj di kawasan Monas, Jakarta Pusat.kompas.com / Nabilla Ramadhian Johan (35), sopir bajaj asal Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, yang viral karena mampu berbicara bahasa Inggris dengan seorang bule asal Jerman ketika sedang narik bajaj di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Selain itu, ia juga merasa perlu mempertajam kemampuan yang telah dipelajari sejak SD-STM.

Ia mengaku sempat kesulitan karena bahasa Inggris yang dipelajari semasa sekolah bukanlah jenis percakapan sehari-hari.

"Yang dipelajari dan diterapkan langsung beda. Jadinya kalau komunikasi langsung, otomatis apa yang diucapkan jadi semrawut," ungkap Johan.

Jadi tour guide

Sejak mangkal di kawasan Monas, Johan baru memberanikan diri untuk mengajak wisatawan mancanegara (wisman) berinteraksi dengan bahasa inggris.

Dengan modal sapaan berbahasa inggris itu, Johan pun sudah mengangkut ratusan wisman. Mereka datang dari beragam negara, misalnya Belanda, Belgia, Filipina, Perancis, dan Malaysia.

Bahkan, ia juga sering dijadikan pemandu wisata oleh mereka. 

Meski dengan pengetahuan seadanya, ia tetap berusaha memperkenalkan beberapa bangunan yang menurutnya penting untuk diketahui wisman.

Salah satu yang selalu ia beri tahu paling awal sesaat setelah para turis memasuki bajajnya adalah Istana Negara.

"Saya bilangnya bukan Istana Negara, tapi 'this is office my President'. Kantor Pak Jokowi, mereka ngerti," ungkap Johan.

Baca juga: Jadi Tour Guide 6 Turis Asal Belanda, Sopir Bajaj: 2 Jam Full Ngomong Inggris

Setelah menunjukkan Istana Negara, biasanya Johan langsung menuju ke tempat tujuan para wisman.

Terbaru, Johan mengangkut wisman asal Filipina yang ingin makan di restoran kawasan Senayan.

Mulanya, turis itu hanya ingin makan saja sebelum dibujuk Johan untuk mengelilingi Senayan dan sekitarnya.

"Saya yakinin, ajak ngobrol, dia mau keliling-keliling daerah sekitar. Saya ajak dia ke Museum Gedung Joang," ucap dia.

Johan juga pernah sengaja disewa oleh enam wisman asal Belanda selama empat jam. Saat itu, Johan seperti biasa sedang mangkal di Monas.

Ia dihampiri oleh enam wisman asal Belanda. Mereka ingin mengunjungi suatu tempat, tetapi menggunakan tiga bajaj. Johan pun mencari dua kawannya untuk membantunya.

Setelah negosiasi selesai, setiap bajaj disewa seharga Rp 400.000 untuk membawa mereka ke Ereveld Menteng Pulo di Tebet, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ngobrol Bahasa Inggris dengan Turis Asing, Johan: Biar Sopir Bajaj Enggak Dipandang Rendah

Ia menjelaskan, wisatawan itu sengaja memilih berkunjung ke tempat pemakaman untuk ziarah.

Sepengalamannya, wisman asal Belanda yang sudah berusia tua selalu meminta kunjungan ke sana.

Setibanya di tempat pemakaman itu, Johan menuturkan bahwa mereka menghabiskan waktu selama dua jam untuk ziarah.

"Itu saya dua jam full ngomong (bahasa) Inggris di kuburan Belanda," ucap dia.

"Jadi, saya otodidak (berbahasa Inggris). Yang tadinya bisa sedikit, karena ngomong kelamaan dua jam penuh, jadi bisa banyak ngomong bahasa Inggris walau pusing sendiri. Tapi untung mereka ngerti," Johan berujar.

Setelah menemani para turis asing ziarah ke Ereveld Menteng Pulo, mereka beranjak ke Jalan Sukabumi.

Sebab, ayah dari salah satu wisman itu disebut pernah memiliki rumah di sana.

"Bapaknya pernah punya rumah di situ. Saya di Jalan Sukabumi waktu itu jadi pusat perhatian orang-orang karena kok sopir bajaj bisa ngomong bahasa Inggris," ungkap dia.

Dapat oleh-oleh

Selama mengantarkan wisman dengan bajajnya, Johan mengaku beberapa kali menerima oleh-oleh dari mereka.

"Baru kemarin antar orang Meksiko, saya dikasih hadiah sama dia," ujar dia.

Turis Meksiko itu ingin berkunjung ke Pasar Antik Jalan Surabaya setelah mengunjungi Monas, Jakarta Pusat.

Sepanjang perjalanan, Johan selalu berbincang dengannya. Karena merasa nyaman, wisman itu memberinya koin Euro.

Baca juga: Bermodalkan Jago Bahasa Inggris, Sopir Bajaj Ini Raih Banyak Berkah: Angkut Ratusan Bule hingga Dapat Oleh-oleh

Koin Euro bukanlah oleh-oleh pertama Johan dari wisatawan mancanegara.

Masih ada hadiah lain yang ia terima, termasuk uang Peso dari wisman lainnya yang berasal dari Meksiko dan Baht dari wisman asal Thailand.

Bahkan, ia juga pernah diberi keju Belanda.

Namun, hadiah yang saat ini masih dipegang Johan hanyalah koin Euro. Beberapa uang asing yang dia terima sudah ditukar ke rupiah.

Johan mengaku, ia tidak berharap mendapat hadiah apa pun dari wisman yang diangkut. Ia hanya berharap pelayanan yang diberikan memuaskan.

"Saya enggak berharap dikasih barang-barang. Yang penting, saya beri pelayanan yang baik dan ajak mereka ngobrol," kata dia.

Tak ingin dipandang rendah

Johan tidak malu dengan kemampuan berbahasa Inggrisnya yang menurut orang-orang masih belum fasih.

Ia tetap percaya diri mengobrol dengan turis asing yang dia angkut, meski susunan kalimatnya berantakan.

Sebab, sejauh ini ia tidak pernah mengalami miskomunikasi dengan mereka karena para wisman tetap memahami apa yang dikatakan Johan.

"Saya selalu bilang ke teman-teman di pangkalan bajaj Monas, saya harus bisa berbahasa Inggris biar sopir bajaj enggak dipandang rendah," ujar dia.

Johan memang termotivasi untuk berinteraksi dengan para wisman agar mereka tertarik menggunakan jasanya.

Namun, ia juga berusaha fasih berbahasa Inggris supaya ia tidak sekadar menjadi sopir bajaj saja.

"Segelintir orang mungkin menganggap sopir bajaj rendahan. Tapi saya ingin tunjukin, kami harus punya keunggulan. Minimal bisa berbahasa Inggris adalah keunggulan saya," tegas Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu yang Cabuli Anaknya Hanya Menunduk Saat Dihadirkan dalam Konferensi Pers

Ibu yang Cabuli Anaknya Hanya Menunduk Saat Dihadirkan dalam Konferensi Pers

Megapolitan
Siswi SD Dirundung Anak SMP di Depok, Langsung Dibawa Visum oleh Sang Paman

Siswi SD Dirundung Anak SMP di Depok, Langsung Dibawa Visum oleh Sang Paman

Megapolitan
Sebut Hasil Audit Berbeda, Kuasa Hukum Suami BCL Minta Polisi Gelar Perkara

Sebut Hasil Audit Berbeda, Kuasa Hukum Suami BCL Minta Polisi Gelar Perkara

Megapolitan
Minim Lahan Kosong di Jakarta, Pekerja Pasar Malam Kesulitan Cari Tempat Sewa

Minim Lahan Kosong di Jakarta, Pekerja Pasar Malam Kesulitan Cari Tempat Sewa

Megapolitan
Fakta Dugaan Kasus Penggelapan Uang Perusahaan yang Menjerat Suami BCL, Ternyata Sudah Dilaporkan sejak 2022

Fakta Dugaan Kasus Penggelapan Uang Perusahaan yang Menjerat Suami BCL, Ternyata Sudah Dilaporkan sejak 2022

Megapolitan
Suami BCL Diduga Gelapkan Dana Rp 6,9 Miliar, Kuasa Hukum Singgung Adanya 'Data Siluman'

Suami BCL Diduga Gelapkan Dana Rp 6,9 Miliar, Kuasa Hukum Singgung Adanya "Data Siluman"

Megapolitan
DPRD Bogor Jamin Kerahasiaan Identitas Warga yang Lapor Dugaan Kecurangan PPDB 2024

DPRD Bogor Jamin Kerahasiaan Identitas Warga yang Lapor Dugaan Kecurangan PPDB 2024

Megapolitan
Masyarakat Bisa Lapor ke DPRD jika Temukan Dugaan PPDB Kota Bogor, Sertakan Bukti Kuat

Masyarakat Bisa Lapor ke DPRD jika Temukan Dugaan PPDB Kota Bogor, Sertakan Bukti Kuat

Megapolitan
Polres Jakbar Kerahkan 192 Personel untuk Patroli, Fokus di Wilayah Rawan Pencurian dan Tawuran

Polres Jakbar Kerahkan 192 Personel untuk Patroli, Fokus di Wilayah Rawan Pencurian dan Tawuran

Megapolitan
Siswi SD di Depok Diduga Dirundung 3 Siswi SMP di Lahan Kosong Rangkapan Jaya

Siswi SD di Depok Diduga Dirundung 3 Siswi SMP di Lahan Kosong Rangkapan Jaya

Megapolitan
Soal Isu Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pengamat: Kemunculannya Bukan Lagi Kejutan

Soal Isu Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pengamat: Kemunculannya Bukan Lagi Kejutan

Megapolitan
Lika-liku Bisnis Pasar Malam: Kalah Saing dengan 'Game Online', Hidup Nomaden agar Tak Bikin Bosan

Lika-liku Bisnis Pasar Malam: Kalah Saing dengan "Game Online", Hidup Nomaden agar Tak Bikin Bosan

Megapolitan
Angkot di Bogor Tabrak 7 Kendaraan, Sopir Diduga Mabuk

Angkot di Bogor Tabrak 7 Kendaraan, Sopir Diduga Mabuk

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pihak Perbankan untuk Telusuri Aliran Dana Kasus Dugaan Penggelapan Suami BCL

Polisi Bakal Periksa Pihak Perbankan untuk Telusuri Aliran Dana Kasus Dugaan Penggelapan Suami BCL

Megapolitan
Wahana Ramai atau Sepi, Semua Pekerja di Pasar Malam Caglak Dapat Bagian Sama

Wahana Ramai atau Sepi, Semua Pekerja di Pasar Malam Caglak Dapat Bagian Sama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com