Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Ungkap Alasan Deklarasi Prabowo-Gibran Meski Partai Gerindra Belum Umumkan Cawapres

Kompas.com - 22/10/2023, 18:00 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenhaezer mengungkapkan alasan di balik deklarasi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meski Partai Gerindra hingga kini belum menentukan cawapresnya.

Bagi Immanuel, sosok Gibran sangat cocok disandingkan dengan Prabowo. Ia menilai, Gibran bisa menaikkan suara anak muda di Pilpres 2024.

"52 persen pemilih ke depan nanti adalah anak muda. Kaum milenial dan gen-Z. Artinya gini, kelompok tua ini sudah selesai lah masanya. Ini masanya transisi kaum muda," kata Nuel, sapaan akrabnya dalam deklarasi Prabowo-Gibran, di Gedung Pertemuan Cazamora, Mustikajaya, Kota Bekasi, Minggu (22/10/2023).

Baca juga: Hadiri Deklarasi Prabowo-Gibran, Hashim: Yang Ngomong Dinasti Politik, Lihat Cermin Dong

Ia bahkan tidak merasa khawatir dengan isu politik dinasti yang saat ini menerpa Gibran.

Baginya, dukungan terhadap Gibran adalah cara yang demokratis.

Terlebih, putra sulung dari Presiden Joko Widodo itu juga kini merupakan Wali Kota Solo dan jabatannya didapatkan dari proses pemilihan langsung.

"Gibran itu lahir dari proses yang sangat demokratis sekali, karena dia memimpin Solo bukan hasil dari penunjukan langsung, tapi dari hasil pemilihan langsung," jelas Nuel.

"Mas Gibran nanti juga sama hal ketika jadi wakil presiden. Apakah besok langsung jadi wakil presiden definitif? Tidak kan. Proses 2024 melalui mekanisme pemilihan langsung," imbuh dia.

Baca juga: Meski Cawapres Belum Diumumkan, Relawan di Bekasi Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024

Wakil Ketua Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo juga mengutarakan pendapatnya tentang isu politik dinasti yang sedang menerpa Gibran.

Baginya, Gibran adalah sosok penting yang mewakili anak-anak muda.

"Dinasti politik? Maaf ya. Yang ngomong siapa sih dinasti politik? Harus lihat cermin, dong. Dinasti politik siapa sih? Saya enggak sebut nama tapi saya kira saudara-saudara tahu, lah. Dulu, waktu mas Gibran masuk sebagai wali kota dulu, tidak ada yang sebut dinasti," jelas Hashim.

Hashim juga menilai, apabila nantinya Prabowo akan menunjuk Gibran, pasangan itu dianggap cocok mengisi satu sama lain.

Prabowo berpengalaman di kancah politik, sementara Gibran bisa menarik suara-suara anak muda.

"Begini, ini dari Pak Prabowo, sudah pengalaman lama, sudah pernah jadi tentara, dan menteri dan cukup berumur. Mas Gibran, generasi muda, umur 36 tahun," ujar Hashim.

Baca juga: Gibran Didukung Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Demokrat: Siapa pun, Terserah...

"Saya kira banyak anak muda yang rindu dengan pemimpin muda yang jujur," ucap dia lagi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com