"Artinya, saya tidak bekerja sendiri. Teman-teman wartawan juga mendukung, memberitakan apa yang kami nuat. Kemudian ada dukungan dari NGO (non-governmental organization) seperti KEHATI," kata dia.
Managing Editor Kompas.com Amir Sodikin, yang hadir dalam acara Selebrasi Generasi Bangkit di studio Kompas, Sabtu, mengatakan bahwa Generasi Bangkit merupakan program pionir untuk mengangkat sosok-sosok inspiratif yang memiliki aksi positif di masyarakat.
"Kita tidak menyangka ada sosok penting di daerah yang perannya tak terbayangkan. Ada di bidang pemberdayaan ekonomi, berjuang di bidang ligkungan, dan berjuang untuk ketahan pangan," ujar Amir.
Lebih lanjut, Amir menyampaikan bahwa program Generasi Bangkit akan dilanjutkan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda.
"Ini punya dampak nyata bagi masyarakat sekitar juga bagi Kompas.com yang punya komitmen melakukan perubahan ke depannya," tuturnya.
Baca juga: Sepiring Sorgum dari Tetangga Bikin Maria Loreta Jadi Penjaga Ketahanan Pangan NTT
Sebagai informasi, Generasi Bangkit adalah program inisiatif Kompas.com untuk mendukung individu yang berperan sebagai agen perubahan dalam memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mengangkat dan memberikan dukungan kepada mereka, agar gerakan baik yang mereka lakukan dapat memengaruhi banyak orang.
Generasi Bangkit mencari individu yang memenuhi lima poin kunci dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan:
1. Memastikan kehidupan layak dan pemenuhan kebutuhan dasar individu di sekitarnya.
2. Berkontribusi dalam upaya global untuk melindungi bumi dan sumber daya alam.
3. Mendorong perkembangan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
4. Membangun masyarakat inklusif, damai, dan bebas dari kekerasan.
5. Mendorong kolaborasi antar berbagai sektor untuk mencapai Sustainability Development Goals.
Program Generasi Bangkit melibatkan empat tahap nominasi, yaitu:
1. Tahap pencarian: Tim Kompas.com melakukan pencarian individu yang berperan sebagai pejuang di seluruh penjuru Indonesia.
2. Tahap seleksi & kurasi: Tim Kompas.com menilai dan memilih 10 individu terbaik untuk masuk ke dalam tahap lihat lebih dekat.
3. Tahap lihat lebih dekat: Kompas.com mengungkap lebih detail tentang sosok pejuang terpilih dan kisah perjalanannya.
4. Tahap Selebrasi: Kompas.com merayakan perjuangan dan memberikan penghargaan kepada pejuang yang terpilih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.