Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Tangsel Pastikan 2 Warganya yang Terkonfirmasi Cacar Monyet Tak Punya Riwayat Perjalanan

Kompas.com - 31/10/2023, 20:06 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar memastikan dua pasien terkonfirmasi cacar monyet atau monkeypox di Tangerang Selatan tak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota maupun luar negeri.

Kedua pasien itu mengaku hanya berkontak erat dengan keluarganya sesaat berada di rumah.

"Saat kami tanyakan kepada yang bersangkutan bahwa memang tidak ada riwayat perjalanan dan kontak erat hanya pada keluarga dalam satu rumah," kata Allin saat dikonfirmasi, Selasa (31/10/2023).

Sebelumnya, dua warga Tangerang Selatan itu terkonfirmasi monkeypox berdasarkan pemeriksaan spesimen yang dikeluarkan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin (30/10/2023).

Baca juga: Ada 2 Kasus Cacar Monyet di Tangsel, Dinkes Minta Masyarakat Tak Panik

Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa kedua pasien itu mengalami gejala demam, lesi di tangan, wajah dan badan. Mereka tidak memiliki komorbid.

Allin menambahkan, sejauh ini dua pasien itu dalam kondisi membaik. Satu pasien di antaranya menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan tenaga kesehatan di rumahnya.

"Kondisi pasien saat ini dalam keadaan baik, yang satu diisolasi di RS Sulianti Saroso dan satu lagi menjalankan isolasi mandiri di rumah," ucap dia.

Di samping itu, Allin mengimbau masyarakat tak panik meski ada dua kasus monkeypox di Tangerang Selatan.

Baca juga: 2 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Tangsel, Pasien Kini Diisolasi

Ia meminta masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penularan virus monkeypox.

"Kami menghimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada monkeypox dengan meningkatkan PHBS serta meningkatkan protokol kesehatan," kata Allin.

Menurut Allin, virus monkeypox menular melalui droplet, kontak langsung dengan lesi dan cairan tubuh termasuk benda terkontaminasi atau hubungan seksual.

Orang yang terpapar virus monkeypox akan mengalami gejala demam akut 38,5 celsius setelah 1-3 hari, ruam akut, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan tubuh, serta kelenjar getah bening membengkak.

Untuk itu, Allin mengimbau apabila masyarakat mengalami gejala tersebut segera melaporkan ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

"Agar pasien mendapatkan pengobatan simtomatik dan suportif untuk meringankan gejala yang ada hingga mencegah terjadinya infeksi sekuder," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com