Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Forensik Bawa Dokumen dari TKP Ayah dan Bayi yang Tewas Membusuk di Koja

Kompas.com - 31/10/2023, 20:08 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Universitas Indonesia yang tergabung dalam tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) membawa beberapa barang bukti dokumen dari rumah ayah dan bayinya yang ditemukan tewas di Koja, Jakarta Utara.

Meski begitu, tidak diketahui apakah dokumen yang dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa ke dalam mobil Inafis tersebut berkaitan dengan kematian Hamka (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan).

Pantauan Kompas.com, Apsifor UI kembali mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad Hamka dan AQ di rumah korban, Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2023) pukul 16.41 WIB.

"Sore ini, ada lanjutan kegiatan observasi TKP oleh tim Apsifor UI. Kemudian ada beberapa penemuan yang selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Apsifor," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh, Selasa.

"Tim ahli forensik memeriksa keadaan di TKP, beberapa temuan-temuan ada dokumen, ada juga yang lain, yang nantinya akan diteliti oleh Apsifor," lanjut Iver Son.

Baca juga: Tim Inafis Kembali Datangi Rumah Hamka dan Bayinya yang Tewas di Koja

Meski begitu, Iver Son belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai dokumen tersebut.

Dia juga menekankan bahwa tidak semua barang bukti yang dibawa Inafis berhubungan dengan penyabab kematian Hamka dan AQ.

"Nanti akan dilakukan penelitian ya. Tidak semuua berhubungan. Mudah-mudahan, apa yang diambil, nanti akan dilakukan penelitian. Sabar ya, nanti akan dikaji lebih, apa hubungan benda-benda yang diamankan," pungkas Iver Son.

Pada Selasa pukul 10.37 WIB tadi pagi, tim Inafis yang melibatkan ahli histopatologi forensik, ahli toksikologi forensik, dan ahli psikologi forensik, melakukan oleh TKP di rumah Hamka.

Beberapa barang bukti yang dibawa mereka dari rumah tersebur berupa sampel cairan hingga sisa makanan.

Baca juga: Istri Hamka, Satu-satunya Saksi Kunci Ungkap Misteri Kematian Ayah dan Bayi di Koja

Sejauh ini, berdasarkan hasil otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya membusuk di rumahnya.

Sementara itu, masih berdasarkan hasil otopsi, AQ sudah meninggal dunia selama 3 hari sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Kedua jasad ayah dan anak itu ditemukan warga pada Sabtu (28/10/2023) setelah warga mencium bau busuk dari dalam rumah. 

Pada saat bersamaan, istri Hamka, NP (30) bersama anak sulungnya, AD (3) juga ditemukan di dalam rumah tersebut dengan kondisi lemas.

Plihak kepolisian belum bisa memeriksa istri Hamka karena kondisi yang bersangkutan sangat memprihatinkan.

Padahal, NP disebut-sebut sebagai saksi mahkota untuk mengungkap penyebab kematian Hamka dan AQ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com