JAKARTA, KOMPAS.com - Jarak keberangkatan antarkereta (headway) lintas raya terpadu atau LRT Jabodebek mencapai 30 menit pada jam sibuk.
Sementara itu, headway saat lengang mencapai satu jam, dua kali lebih lama dari jam sibuk.
Berdasarkan pantauan saya, reporter Kompas.com Joy Andre, di Stasiun Jatimulya, Bekasi Timur, Rabu (1/11/2023), sebuah rangkaian kereta tujuan Stasiun Dukuh Atas berangkat pukul 07.30 WIB.
Saat jam menunjukkan pukul 07.57 WIB, rangkaian kereta lainnya tiba di Stasiun Jatimulya. Saya kemudian masuk ke dalam kereta tersebut.
Tiga menit berselang atau tepat pukul 08.00 WIB, kereta berangkat, membawa saya menuju tujuan akhir Stasiun Dukuh Atas.
Saat itu masih jam sibuk, waktunya orang-orang berangkat kerja. Jadwal keberangkatan antarkereta tepat berjarak 30 menit.
Baca juga: Arus Listrik Terputus, LRT Jabodebek Berhenti 3 Menit di Jalur Depan Menara Saidah
Adapun perjalanan dari Stasiun Jatimulya ke Dukuh Atas memakan waktu 55 menit. Kereta yang saya tumpangi tiba di stasiun akhir pukul 08.55 WIB.
Berdasarkan catatan saya, waktu tempuh dari satu stasiun ke stasiun berikutnya sekitar 2-3 menit. Di setiap stasiun, rangkaian kereta berhenti kurang lebih selama satu menit.
Tiba di stasiun Dukuh Atas, saya kembali memantau headway LRT Jabodebek. Sebuah rangkaian kereta tujuan Stasiun Jatimulya terlihat berangkat tepat pukul 10.30 WIB.
Saya tidak menumpang kereta itu, melainkan menunggu keberangkatan kereta berikutnya untuk membuktikan headway pada jam lengang.
Baca juga: Perlunya Audit demi Mengatasi Banyak Masalah LRT Jabodebek yang Baru Seumur Jagung...
Pada momen inilah saya merasakan perbedaan headway saat lengang dengan jam sibuk.
Saya melihat jam di tangan menunjukkan pukul 11.30 WIB saat kereta mulai melaju, meninggalkan Stasiun Dukuh Atas. Jarak keberangkatan kereta mencapai satu jam.
Headway pada saat lengang ini berbeda dengan informasi yang disampaikan oleh pihak LRT Jabodebek.
Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojo memang mengakui bahwa headway lebih lama. Sebab, ada pengurangan 103 perjalanan LRT Jabodebek imbas 18 trainset tak beroperasi karena roda sudah aus.
Namun, Kuswardojo menyebut headway menjadi sekitar 40 menit, tak sampai satu jam.
"Kini hanya sembilan trainset yang tersedia," kata Kuswardojo pada Rabu (25/10/2023) lalu.
Baca juga: Operator LRT Jakarta Siap Bantu Perbaikan Roda LRT Jabodebek
"Dengan sembilan trainset yang beroperasi, headway-nya atau waktu tunggunya antara 30-40 menit di semua stasiun. Waktu tunggu menjadi lama karena banyak perjalanan yang kami batalkan," imbuh dia.
Kuswardojo menuturkan , 18 trainset yang rodanya aus kini masuk bengkel untuk dibubut.
Perbaikan rangkaian kereta di bengkel bubut membutuhkan waktu lama. Sebab, pihak LRT Jabodebek hanya memiliki satu mesin bubut.
Sementara itu, pengerjaan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu satu pekan.
"Pembubutan roda trainset setidaknya butuh waktu tujuh hari. Jadi, trainset kami yang mau masuk bengkel semakin lama menumpuk karena hanya ada satu alat," tutur Kuswardojo.
Kuswardojo mengungkapkan, pihaknya sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan.
Mereka meminta Kemenhub menambah mesin bubut sehingga perbaikan belasan trainset lebih cepat.
"Idealnya kami punya dua mesin bubut. Sebab, banyak rangkaian kereta yang cepat aus," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.