Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Hamka Saksi Kunci Kematian Suami-Anak, Pemeriksaan Kejiwaan Harus Hati-hati

Kompas.com - 06/11/2023, 18:18 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto menyatakan, NP (30), istri pengusaha travel umrah bernama Hamka (50) yang ditemukan tewas di rumahnya, merupakan saksi kunci.

Oleh karena itu, pemeriksaan kejiwaan NP harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, kesaksiannya bisa membuka tabir kematian Hamka dan sang anak, AQ (10 bulan).

"Jadi ini harus hati-hati karena (NP) termasuk saksi. Artinya saksi kunci jangan sampai salah (diagnosis)," ungkap Hariyanto saat dikonfirmasi, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Temuan Jasad Hamka dan Balitanya di Koja Punya Kemiripan dengan Kasus Kalideres dan Cinere

Dia menjelaskan, rumah sakit membutuhkan waktu dua pekan untuk memeriksa kejiwaan NP.

Pada pekan pertama, tim dokter fokus memulihkan kondisi fisik terlebih dahulu.

Pasalnya, NP lama tidak mendapat asupan makan sebelum ditemukan sehingga mengalami penurunan hemoglobin atau sel darah merah.

"Jadi dokternya itu punya SOP yang tujuannya supaya dia bisa membuka apa yang dilihat, jadi itu penting jangan sampe fisiknya masih sakit lalu psikisnya belum diperiksa dan sebagainya," papar Hariyanto.

"Jadi tahapannya fisik dulu, kemudian kami serahkan ke psikiatri untuk ini sebenarnya terjadi seperti apa. Jadi, dokternya itu hanya memperbaiki psikisnya," imbuh dia.

Baca juga: Hamka Diduga Menderita Penyakit Mematikan Sebelum Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya

Saat ini, kondisi kejiwaan NP tengah dalam pemantauan tim dokter.

Pihak RS Polri juga akan mengusulkan kepada penyidik agar pemeriksaan kejiwaan ibu dua anak itu dilakukan berbarengan.

"Mungkin nanti kami usulkan kepada penyidik bagaimana misalnya bareng-bareng antara dokter psikiatri ini sama mereka, kami fasilitasi di sini. Supaya gangguan kondisi kejiwaannya tidak terganggu lagi," kata Hariyanto.

Diberitakan sebelumnya, aroma tak sedap dari sebuah rumah di Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 10 Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, menuntun warga menemukan jasad Hamka dan anak bungsunya dalam keadaan membusuk, Sabtu (21/10/2023).

Warga juga menemukan istri dan anak sulung Hamka dalam keadaan lemas. Berdasarkan hasil otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum ditemukan membusuk di rumahnya.

Baca juga: Istri Hamka Biarkan Jasad Suami Membusuk di Rumah, Kriminolog: Seperti Anak Ayam Kehilangan Induk

Sementara itu, AQ sudah meninggal dunia selama tiga hari sebelum ditemukan tak bernyawa.

Penyebab kematian Hamka dan AQ masih diselidiki polisi.

Istri Hamka yang merupakan saksi kunci kasus ini belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih memprihatinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com