Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Uang untuk Keperluan Sehari-hari, Dua Bandit Mencuri di 10 Rumah Wilayah Sukmajaya Depok

Kompas.com - 08/11/2023, 22:28 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolsek Sukmajaya Kompol Margiyono mengungkapkan motif di balik aksi Alex Candra Hutabalian (25) dan Saprudin (41) mencuri di rumah wilayah Sukmajaya. 

Menurut Margiyono, Alex dan Saprudin melancarkan aksinya untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

Dua bandit itu akan mencuri barang-barang yang mudah diambil, antara lain ponsel dan laptop, untuk kemudian ia jual.

"Untuk motifnya, memenuhi kebutuhan sehari-hari karena dari barang tersebut, mereka jual baik secara langsung atau cash on delivery (COD)," jelas Margiyono kepada wartawan di Mapolsek Sukmajaya, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Polisi Tangkap Maling yang 10 Kali Beraksi di Perumahan Taman Anyelir Depok

Jika memang tidak laku dijual, mereka akan menyerahkan barang curian itu untuk digadai.

Margiyono menyatakan, pelaku akan mengusahakan segala cara agar barang curian tersebut menjadi uang.

"Kalau enggak laku mereka gadai dengan harga atau nilai tertentu, yang penting laku, bisa mendapatkan sejumlah uang untuk kemudian beraksi lagi," tutur Margiyono.

Baik Alex dan Saprudin kini sudah ditahan di Mapolsek Sukmajaya.

Keduanya juga akan dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun.

Baca juga: 2 Pembobol Rumah di Sukmajaya Depok Selalu Bawa Jimat untuk Dongkrak Kepercayaan Diri

Diberitakan sebelumnya, Alex Candra Hutabalian dan Saprudin, ditangkap polisi karena mereka diduga kuat adalah duo bandit spesialis pencurian barang berharga.

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Markus Simaremare mengatakan, keduanya ditangkap saat berada di dalam rumah kontrakan di wilayah Cipayung, Kota Depok.

Simaremare menuturkan, komplotan ini beraksi dengan membobol rumah-rumah yang menjadi target pencuriannya.

"Kemudian dari atas genteng ataupun dari jendela dia membuka dengan obeng atau linggis. Kemudian masuk secara perlahan dan mengambil barang-barang," kata Simaremare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com