Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Sosialisasi Pilkada 2024, Anak Muda di Depok Belum Tahu Siapa yang Berpotensi Gantikan Idris

Kompas.com - 09/11/2023, 22:17 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah anak muda Depok menilai sosialisasi Pilkada Kota Depok 2024 masih belum terdengar gaungnya.

Menurut mereka, hal itu masih wajar mengingat masih ada sekitar satu tahun lagi sebelum Pilkada Kota Depok 2024 terselenggara pada November mendatang.

Seperti dikatakan seorang pegawai bank bernama Ibnu (27), memang saat ini adalah waktunya capres dan cawapres untuk menyuguhkan konten-konten terbaik jelang Pilpres 2024, melalui media sosial hingga baliho.

Karena itu, tak heran kalau pada akhirnya informasi seputar Pilkada Kota Depok pun minim.

"Di TV, socmed memang masih didominasi oleh konten atau iklan tentang Pilpres. Sedangkan kalau Pilkada, saya sebagai warga Depok saja belum melihat atribut baliho dan lain sebagainya," kata pria yang tinggal di Kelapa Dua itu kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Sinyal Tak Bakal Bersaing di Pilkada Depok, Kaesang: Saya Mau Liburan

Ibnu mengaku belum punya bayangan berkait siapa tokoh yang akan menggantikan sosok Mohammad Idris sebagai pemimpin Kota Depok lima tahun ke depan.

"Sosok calon pemimpin di Depok menurut saya masih kurang tereksplor. Saya saja sebagai warga Kelapa Dua merasa belum bisa menentukan next pengganti Idris itu siapa, belum tahu. Bisa apa sih mereka membenahi Depok yang gini-gini saja?" lanjut Ibnu.

Pendapat serupa juga disampaikan karyawan swasta bernama Lulu (26). Perempuan asli Sawangan ini menilai wajar jika materi Pilkada Kota Depok 2024 belum terdengar gaungnya.

Mengingat masih ada sekitar setahun lagi sebelum Pilkada 2024 Kota Depok terlaksana.

"Mungkin informasi Pilpres juga sudah lebih banyak di sosmed. Terus kan pasangan capres-cawapres sudah ada, sedangkan untuk Pilkada memang diselenggarakan jelang akhir tahun kalau ga salah November," kata Lulu.

Baca juga: Pesan Walkot Depok kepada Pemilih Pemula: Memilih Harus Bijak, Jangan Terpengaruh Serangan Fajar

Jadi saat ini, karena calon wali kota-wakil wali kota belum ada yang mendaftar atau mendeklarasikan diri, belum banyak pula informasi terkait Pilkada Kota Depok itu sendiri.

Meski demikian, kata Lulu ini tidak mengurangi rasa antusiasnya mengikuti Pilkada 2024 mendatang untuk memilih calon pemimpin Kota Depok nantinya.

"Kebetulan saya lahir dan besar di Depok, tentu juga maunya punya pemimpin Depok yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi tentu antusias ikut Pilkada," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com