Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Siswa SD di Bekasi Diamputasi, Sang Ibu Dihujat Teman Sekolah Anaknya

Kompas.com - 09/11/2023, 22:48 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Diana (40) ibunda F (12), siswa sekolah dasar negeri (SDN) yang kakinya diamputasi karena kanker tulang, mengaku sering mendapat hujatan dari teman-teman anaknya.

Kuasa hukum F, Mila menuturkan bahwa hujatan dilontarkan bukan hanya dari teman-teman F, tetapi juga alumnus SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Ada beberapa kemarin yang sangat miris, ada status dari teman-temannya F satu kelasnya itu ya, dengan alumni anak sekolah 09 itu, yang menghujat ibunya F," ujar Mila saat dihubungi, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Siswa SD di Bekasi Diamputasi karena Kanker Tulang, Bukan akibat Dirundung Teman

Mila mengatakan, hujatan itu berkaitan dengan status Diana sebagai orangtua tunggal. Bukti status yang memojokkan itu pun telah disimpan.

"Itu sudah saya screenshoot semua memberikan kata-kata yang tidak etis, ada yang begini 'Ya sudah, kita bakar ramai-ramai saja yuk rumah janda itu'" ujarnya.

Mila tak menyangka kata-kata tersebut keluar dari anak-anak yang usianya bahkan masih di bawah umur.

Karena hal itu, Mila menyimpulkan bahwa ada yang salah dari hasil didikan sekolah tersebut.

"Beginilah hasil didikan ketika seorang gurunya saja menyampaikan bahwa bullying atau perundungan itu adalah hal yang biasa," imbuhnya.

Baca juga: Bocah di Bekasi yang Diamputasi karena Kanker Tulang Khawatir Pikirkan Masa Depan

"Maka akan menciptakan pemikiran dan juga kualitas dari generasi muda atau muridnya menjadi seperti itu untuk attitude dan manner-nya," tambah Mila.

Menurut Mila, status-status itu sangat tidak etis dilontarkan untuk kliennya yang kini sedang berjuang menghidupi anaknya seorang diri.

Bukti status yang mencemooh Diana itu pun telah disimpan Mila untuk nantinya dijadikan bukti ke pihak berwajib.

"Sebagai tambahan bukti juga bahwa ini loh hasil dari didikan dari seorang guru yang menyepelekan bullying dan juga perundungan," tegas dia.

Sebagai informasi, F menjadi korban perundungan secara verbal. Ia juga mendapat perlakuan sliding dari temannya pada Februari 2023.

Tiga hari setelah di-sliding, F mengeluh sakit di bagian kakinya. Karena tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.

"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," imbuh ibunda dari F, Diana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com