Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Melambungnya Harga Cabai di Pasar dan Pedasnya Cibiran Emak-emak...

Kompas.com - 10/11/2023, 06:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai di pasaran kian melambung dan tak terkendali. Berdasarkan penuturan pedagang, harga cabai rawit merah telah menyentuh Rp 100.000 per kilogram.

Pedagang di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Jasnita (49), mempertanyakan kondisi ini. Pasalnya, kenaikan harga tersebut berbanding jauh saat menyambut hari raya Natal dan tahun baru pada dua tahun terakhir.

"(Rp 100.000 per kilogram) tinggi banget. Dua tahun belakangan ini enggak begini. Paling mahal, Rp 60.000," ujar Jasnita saat berbincang dengan Kompas.com di lapaknya, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Koja Tembus Rp 100.000 Per Kilogram, Pedagang: Biasanya Paling Mahal Rp 60.000

Tingginya harga cabai ini terkonfirmasi dari Informasi Pangan Jakarta (IPJ). Hanya dalam sebulan terakhir, harga cabai rawit merah di Pasar Kramatjati naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 100.000 per kg.

Adapun rata-rata harga cabai rawit merah saat ini tercatat Rp 90.712 per kg. Harga cabai rawit tertinggi terjadi di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, saja sudah menembus Rp 120.000 per kg.

Pedasnya cibiran emak-emak

Tingginya harga cabai membuat Jasnita kena semprot Jasnita. Beberapa hari terakhir dia kerap mendapat omelan dari emak-emak pelanggannya karena harga cabai yang melambung tinggi.

"Iya, pengecer ini yang kasihan, disalahin sama orang. Kayak kita ini yang sering diomelin, tapi ya sudah deh. Kalau mau beli syukur, enggak beli juga enggak apa-apa," ucap Jasnita.

Baca juga: Harga Cabai Naik, Pedagang di Pasar Koja Baru Sakit Hati Kena Omelan Emak-emak

"Kita sakit hati juga kadang-kadang. Padahal, kan di berita kan juga ada, banyak juga (harga cabai sedang naik)," tutur Jasnita lagi.

Di samping itu, tak sedikit pembeli yang akhirnya mengurangi jumlah cabai yang dibeli. Misalnya, mereka yang biasa membeli cabai rawit merah 1 kg menjadi hanya setengah kilogram.

Terlepas dari faktor cuaca, Jasnita menduga melambungnya harga cabai juga disebabkan ulah tengkulak yang sengaja menimbun cabai menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2023.

Jasnita terkadang sakit hati karena pembeli selalu menyalahkan pengecer. Meski terkadang kerap mendapatkan omelan dari pembeli, Jasnita hanya bisa mengelus dada dan bersabar.

"Kalau ada yang beli Rp 5.000, tetap dilayani. Ya itu setengah ons. Kasihan juga lihat pembeli dengan keadaan ekonomi yang sulit sekarang ini. Zaman tambah pahit, tapi harga melangit," kata dia.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah dan Keriting di Pasar Koja Baru Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

Pasokan berkurang

Menurut Jasnita, lonjakan harga biasa terjadi menjelang hari raya Natal dan tahun baru. Tingginya harga cabai ini, kata dia, disebabkan sedikitnya pasokan di Pasar Induk Kramatjati.

"Pasokannya berkurang dari sananya. Kalau pasokannya banyak yang masuk ke Pasar Induk Jakarta, harga turun," kata Jasnita.

"Tapi, kalau sedikit, tersendat. Pembelinya banyak, barangnya sedikit. Jadi, harga naik," ucap Jasnita lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com