Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Meroket, Pedagang di Pasar Kena "Semprot" Emak-emak

Kompas.com - 10/11/2023, 07:41 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, semakin mahal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Kamis (9/11/2023), harga cabai rawit merah dan cabai merah keriting menyentuh Rp 100.000 per kilogram.

Sedangkan, untuk harga cabai rawit hijau di Pasar Koja Baru berada di angka Rp 70.000 per kilogram.

Harga tersebut melonjak naik sejak 10 hari terakhir dari angka Rp 30.000-Rp 40.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah dan Keriting di Pasar Koja Baru Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

"Iya, cabai rawit merah dan keriting yang harganya selangit, tinggi banget, pedas banget harganya," kata salah satu pedagang bernama Jasnita (49) saat ditemui Kompas.com di lapaknya, Kamis.

Pasokan Cabai di Pasar Induk Kramat Jati

Perempuan yang sudah 25 tahun terakhir menjadi pedagang itu mengatakan, ia setiap harinya membeli cabai di Pasar Induk Kramat Jati untuk diperjualbelikan di Pasar Koja Baru.

Dalam rentang waktu sepuluh hari ini, berdasarkan pengalaman Jasnita, pasokan cabai di Pasar Induk Kramat Jati kian menipis.

Padahal, permintaan dari pembeli menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024 melonjak drastis.

"Pasokannya berkurang dari sananya. Kalau pasokannya banyak yang masuk ke Pasar Induk Jakarta, harga turun. Tapi, kalau sedikit, tersendat. Pembelinya banyak, barangnya sedikit, jadi harga naik," ungkap Jasnita.

Perbedaan harga

Jasnita mewajari harga pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru selalu mengalami perubahan setiap tahunnya.

Baca juga: Kian Melambungnya Harga Cabai di Pasar dan Pedasnya Cibiran Emak-emak

Namun, Jasnita menyinggung perbedaan harga menjelang hari raya pada tahun sebelumnya dan sekarang sangat berbeda jauh, selisih sekitar Rp 40.000.

"(Rp 100.000 per kilogram) tinggi banget. Dua tahun belakangan ini enggak pernah segitu. Paling mahal Rp 60.000, tahun kemarin, paling mahal ya itu, jelang tahun baru," ungkap Jasnita.

Dengan adanya kenaikan harga cabai ini, Jasnita mengaku mendapat keluhan dari ibu-ibu yang hendak membeli di lapaknya.

Bahkan, dia terkadang merasa sakit hati karena pedasnya mulut para pembeli yang menuding para pedagang sengaja menaikkan harga cabai.

"Iya, pengecer ini yang kasihan, disalahin sama orang. Kayak kita ini yang sering diomelin, tapi ya sudah deh. Kalau mau beli syukur, enggak beli juga enggak apa-apa," ucap Jasnita.

Kata Jasnita, para pembeli terkejut karena selisih harga cabai per kilogram mencapai Rp 70.000.

"Ya kaget. Biasanya beli satu kilogram, sekarang paling cuma setengah kilogram. Nah, yang biasanya setengah kilogram, sekarang seperempat kilogram. Jadi, dikurangi belanjanya," imbuh Jasnita.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Koja Tembus Rp 100.000 Per Kilogram, Pedagang: Biasanya Paling Mahal Rp 60.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com