JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang anggota Direktorat Pam Obvit (Ditpamovbit) Polda Metro Jaya yang nyaris dibunuh oleh oknum pekerja harian lepas (PHL) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI banyak dibaca pada Kamis (9/11/2023).
Cerita wanita lanjut usia yang dhipnotis oleh tiga orang asing saat berolahraga di kawasan Jalan Bambu Ori Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (31/10/2023) pagi, juga banyak dibaca.
Baca juga: Pembobolan Rumah di Kramatjati, Korban Sempat Berpapasan dengan Para Pelaku
Seorang satpam Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin yang ditemukan tewas membusuk di pondoknya, juga jadi berita terpopuler. Berikut paparannya:
Anggota Direktorat Pam Obvit (Ditpamovbit) Polda Metro Jaya, Bripka Taufan Febrianto nyaris dibunuh oleh oknum pekerja harian lepas (PHL) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berinisial AI (37) dan dua rekannya, N (40) dan S (37).
Peristiwa percobaan pembunuhan anggota Polda Metro Jaya itu dilakukan para pelaku di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batuceper, Kota Tangerang pada Rabu (18/10/2023).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Rio Mikael Tobing mengatakan, percobaan pembunuhan bermula dari rasa sakit hati AI terhadap istri Taufan. Baca selengkapnya di sini.
Sebuah nomor telepon menjadi petunjuk bahwa lansia bernama Widjayanti (73) merupakan korban hipnotis.
Ia dihipnotis oleh tiga orang asing saat berolahraga di kawasan Jalan Bambu Ori Raya, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (31/10/2023) pagi.
"Waktu di Bank Mandiri, si perempuan (salah satu pelaku) ngasih nomor HP dia. Pas dicek, enggak aktif. Kayaknya palsu," ungkap Widjayanti ketika dihubungi, Selasa (7/11/2023). Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Rentannya Lansia Jadi Sasaran Kejahatan, Pakar: Punya Kerentanan Fisik, Psikis, dan Sosial
Seorang satpam Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin ditemukan tewas membusuk di pondoknya, Jalan Rawa Maya III Nomor 93B, RT 003 RW 02, Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023) siang.
Pantauan langsung Kompas.com, mayat pria inisial HS (50) itu sudah mengeluarkan aroma tidak sedap. HS diduga meninggal dunia tiga hari lalu.
"Kami dapat laporan dari Binmas bahwa ada penemuan mayat di Yayasan Khoirul Rooziqiin. Kondisinya karena sudah tiga hari, membusuk," kata Kanit Reskrim Polsek Beji Iptu Irman Saputra kepada wartawan di lokasi. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.