Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan MRT Diduga Dibunuh saat COD Mobil, Mayatnya Mengapung di KBT Cakung dengan Luka Tusuk dan Sayat

Kompas.com - 11/11/2023, 10:07 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penemuan mayat pria yang mengapung di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung Barat, Jakarta Timur, mulai menemui titik terang.

Polisi berhasil mengidentifikasi identitas korban, yang belakangan diketahui bernama Disa Dwi Yarto (39).

Pria kelahiran tahun 1984 itu adalah seorang karyawan swasta yang bekerja sebagai Section Head Railway Building Maintenance Department di PT MRT Jakarta (Perseroda).

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, identitas korban pertama kali diunggah oleh akun Instagram @mrtjktinfo pada Jumat malam, disertai ucapan turut berduka cita.

"Keluarga besar PT. MRT Jakarta (Perseroda) turut berdukacita yang mendalam atas wafatnya Disa Dwi Yarto (1984-2023)," demikian bunyi unggahan itu.

Baca juga: Pegawai MRT Tewas Mengapung di KBT Cakung, Ada Luka Sayat di Leher

Foto yang terlampir dalam unggahan itu sama dengan wajah mayat laki-laki yang mengapung di aliran KBT.

Diduga jadi korban pembunuhan

Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra menduga bahwa korban merupakan korban pembunuhan.

"Dugaan sementara, kemungkinan adalah korban pembunuhan," kata Panji di BKT, Jumat.

Dugaan itu diperkuat berdasarkan kondisi fisik mayat yang terdapat luka sayatan dan bercak darah di jembatan.

Pantauan Kompas.com di lokasi, titik mayat itu ditemukan berada tepat di bawah sebuah jembatan. Di atas jembatan, ditemukan bercak darah yang masih segar.

Untuk kondisi mayatnya sendiri, terdapat luka sayatan menganga dan tampak cukup dalam.

"Dari bercak darah, kemungkinan lokasi ini hanya tempat pembuangan saja. Eksekusi tidak di sini," ucap Panji.

Dibunuh saat COD Mobil

Panji mengatakan, karyawan PT MRT Jakarta (Perseroda) itu diduga dibunuh saat melakukan cash on delivery (COD) untuk pembelian mobil.

Baca juga: Karyawan MRT yang Tewas di KBT Cakung Diduga Dibunuh saat COD Mobil

Namun, polisi masih terus mendalami hal tersebut.

"Sementara, kami mendapatkan informasi seperti itu (dibunuh saat COD mobil) dari anggota. Ini sedang didalami oleh anggota," ucap Panji.

Untuk saat ini, pihak kepolisian masih berfokus pada pencarian terduga pelaku pembunuhan.

Ada lima luka tusukan dan satu sayatan pada tubuh korban

Polisi menyebutkan, ada luka tusuk dan sayatan terdapat pada tubuh mayat tersebut.

Salah satunya, di bagian leher yang terdapat luka sayatan yang lebar dan cukup dalam.

Selanjutnya adalah sekitar lima luka tusukan pada dada, luka sayatan pada pergelangan tangan sebelah kiri, dan lebam pada punggung tangan sebelah kiri.

"Luka di tangan kemungkinan (bentuk) perlawanan, lukanya dari sajam (senjata tajam)," ujar Panji.

Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki jenis sajam yang digunakan untuk menusuk dan menyayat mayat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji KIR Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji KIR Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

Megapolitan
Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Megapolitan
Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com