Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Segera Atasi Permasalahan Kemacetan di Jakarta

Kompas.com - 17/11/2023, 13:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bisa menyelesaikan persoalan kemacetan di Ibu Kota

Menurut Gilbert, Pemprov DKI Jakarta harus bisa memanfaatkan anggaran penanganan kemacetan Rp 6,9 triliun atau 10 persen dari total anggaran belanja daerah tahun 2024.

"Iya, Karena saya bingung, (apabila) Rp 6,9 miliar dikucurkan tapi masih macet. Kan macet itu cerita yang sangat lama dari zaman orde baru di Jakarta," kata Gilbert saat dihubungi, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Sahkan APBD DKI 2024, DPRD Minta Penggunaan Anggaran Penanganan Macet Tepat Sasaran

Gilbert juga menyorot kinerja Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang dianggap tidak memiliki konsep penyelesaian masalah yang terjadi di Ibu Kota.

"Pj Gubernur sekarang ini konsepnya tidak terlalu jelas. Dia mau ngapain. Dia tidak punya target, karena dia (jadi Pj Gubernur) kan ditunjuk (Presiden Jokowi)," kata Gilbert.

Semestinya, kata Gilbert, Heru Budi dapat menyelesaikan kemacetan di Jakarta dengan fokus memperbaiki fasilitas transportasi publik di jalan protokol.

"LRT Jakarta kemarin disambungkan ke Manggarai. Tapi ini hanya untuk penumpang yang ada di kereta. Artinya mendukung warga non DKI. Sedangkan itu (pembangunan) menggunakan dana APBD. sehingga dianjurkan untuk diteruskan ke pengguna murni warga DKI, ini kan pajak mereka," ucap Gilbert.

Baca juga: Tak Kuat Hadapi Macet, Ojol Asal Cileungsi: Salut Sama Driver di Jakarta!

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin meminta Pemprov DKI menggunakan anggaran penanganan macet di Ibu Kota tepat sasaran. Penanganan kemacetan di Jakarta masuk dalam program prioritas Pemprov DKI di 2024.

DPRD DKI telah menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 senilai Rp 81,71 triliun.

"Untuk penanganan macet, anggaran ini betul-betul (harus) tepat sasaran dan macet dapat berkurang,” kata Khoirudin dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).

Khoirudin mengatakan, DPRD akan mengawasi sejumlah program prioritas Pemprov DKI pada tahun depan.

Ada enam program prioritas Pemprov DKI yang bersentuhan langsung dengan warga di Ibu Kota.

Program prioritas itu, yakni penanganan banjir, kemacetan, penurunan stunting, pengentasan kemiskinan, akselerasi pertumbuhan ekonomi, dan penguatan nilai demokrasi.

"Kita monitor penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan yang diajukan Pemprov," ujar Khoirudin.

Baca juga: Tiada Hari Tanpa Macet, Sudah Satu Bulan Lebih Pengendara Bersusah Payah Lewati Jalan TB Simatupang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Megapolitan
Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Megapolitan
ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

Megapolitan
Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com