Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aiman Sebut Oknum Polisi Tak Netral dalam Pemilu, Pengamat: Polri Harus Jaga Komitmen

Kompas.com - 19/11/2023, 14:07 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies Bambang Rukminto menyoroti pernyataan politikus Aiman Witjaksono yang menyebut oknum kepolisian tidak netral dalam Pemilu 2024.

Menurut dia, apa yang disampaikan Aiman menunjukkan bahwa masyarakat skeptis terhadap netralitas Polri.

"Skeptisme masyarakat yang tercermin dari pernyataan Aiman itu muncul agar Polri menjaga komitmen netralitasnya," kata Bambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/11/2023).

Baca juga: Aiman Witjaksono Enggan Komentari Pelaporan Dirinya ke Polda Metro Jaya

Sikap tersebut, kata Bambang, tidak muncul secara tiba-tiba.

Masyarakat banyak belajar dengan melihat pelanggaran keterlibatan aparat untuk memenangkan kandidat tertentu pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Seharusnya, kata Bambang, Polri mendorong masyarakat berpartisipasi serta memberikan informasi soal tindakan personelnya.

Ia tak ingin asumsi masyarakat semakin liar terkait netralitas Polri dalam Pemilu.

"Sebagai lembaga negara, Polri harusnya malah mendorong masyarakat berpartisipasi dengan memberikan laporan dan informasi terkait sebuah tindakan personelnya," ucap Bambang.

"Toh, kepolisian juga memiliki perangkat untuk melakukan klarifikasi," tambah dia.

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Aiman: Kalau Ada Suara Kritis, Jangan Langsung Lapor

Selain Bambang, Indonesia Police Watch (IPW) juga menilai pernyataan Aiman soal ada oknum Polri tak netral pada Pemilu 2024 adalah masukan yang bagus untuk institusi kepolisian.

"Pernyataan Aiman soal (oknum) polisi yang tidak netral itu menurut saya masukan untuk Polri. Untuk mengingatkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) polisi," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada Kompas.com, Kamis (16/11/2023).

Meski demikian, IPW tetap mendorong Aiman untuk membuktikan pernyataannya di hadapan penyidik. Aiman juga harus memiliki data yang valid.

Sebab, sudah ada enam pihak yang melaporkan Aiman ke polisi terkait pernyataan kontroversialnya itu.

"Memang harus diklarifikasi dan kemudian diselesaikan secara damai. Aiman diklarifikasi," kata Sugeng.

Untuk diketahui, Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi melaporkan Aiman ke Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Aiman Ungkap Oknum Polisi Tidak Netral, IPW: Masukan untuk Polri, Mengingatkan Tupoksi Kepolisian

Aiman yang merupakan Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dilaporkan atas pernyataan bahwa ada oknum komandan Polri yang diduga berpihak pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Juru bicara pelapor, Fikri Fakhrudin mengungkapkan, pernyataan Aiman yang diungkapkan dalam konferensi pers bersama TPN Ganjar-Mahfud dan diunggah ke media sosial pribadinya itu diduga berisi ujaran kebencian serta hoaks.

"Kami menganggap pernyataan Aiman ini tidak berbasis data yang konkret dan valid. Kami mengganggap saudara Aiman diduga menyebarkan kebencian dan hoaks," ujar Fikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Megapolitan
ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

Megapolitan
Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com