JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kru ambulans dipukul istri seorang pria yang mengaku anggota TNI di Jakarta Timur bukan dipicu karena pelaku tidak diterima diklakson.
Kanit Reskrim Polsek Matraman Iptu Mochamad Zen menjelaskan, pemukulan dipicu oleh klakson ambulans yang mengagetkan anak mereka yang masih bayi.
"Ibu-ibu menggendong bayi, dia dibonceng suaminya. Anaknya kaget akibat klakson ambulans, sehingga terjadi cekcok," ujar dia di Polsek Matraman, Rabu (22/11/2023).
Informasi diperoleh dari dua saksi yang telah diperiksa, yaitu petugas bus transjakarta berinisial MS (33) dan polisi lalu lintas berinisial PS (49).
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Pemukulan Kru Ambulans di Matraman yang Diduga Dilakukan Istri Oknum TNI
Keduanya hadir di Polsubsektor Utan Kayu. Pos polisi ini merupakan tempat pelaku dan korban terlibat cekcok yang berujung pada pelaku memukul mulut korban.
Zen melanjutkan, mobil ambulans memang sedang melaju di jalur bus transjakarta di Jalan Ahmad Yani.
Kemudian, pengendara motor yang diduga oknum TNI memotong jalur mobil ambulans dari sebelah kiri.
Pengendara motor itu mengenakan helm, sementara penumpang yang merupakan istri dan anaknya tidak memakai helm.
Ketika jalur dipotong, mobil ambulans membunyikan klakson yang mengagetkan anak mereka. Sang ibu tidak terima dan cekcok pun terjadi.
Baca juga: Istri Seorang Pria yang Mengaku Oknum TNI Pukul Kru Ambulans di Matraman
"Akhirnya mereka menepi. Kedua belah pihak kembali cekcok. Si ibu, alias yang terlapor, merasa tidak terima anaknya yang bayi kaget mendengar klakson ambulans. Kemudian, tiba-tiba (pelaku) menempeleng mulut korban," jelas Zen.
Saat ini, Polsek Matraman masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku dan memastikan apakah suami pelaku benar seorang anggota TNI.
Selanjutnya, pemeriksaan terhadap para saksi dan pelaku akan dilakukan. Sebab, kronologi yang diterima dari para saksi berbeda dengan yang beredar di media sosial Instagram.
"Setelah dicek, olah TKP (tempat kejadian perkara), dan melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi, fakta-fakta kejadian yang didapat bertolak belakang," terang Zen.
Sebelumnya, aksi pemukulan oleh istri dari seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI kepada kru ambulans viral di media sosial.
Baca juga: Polisi Buru Pak Cik, Bandar Narkoba Asal Malaysia yang Edarkan 12,7 Kg Sabu di Indonesia
Aksinya terekam dashcam ambulans milik Rasof Ambulans Service. Kemudian, video rekaman peristiwa itu viral di media sosial Instagram dan diunggah akun @lensa_berita_jakarta.
Berdasarkan kronologi yang beredar, disebutkan bahwa ambulans mulanya sedang melintas di jalur cepat dengan kecepatan kira-kira 10 kilometer/jam.
Kemudian, saat jalur di sebelah kiri ambulans terpantau padat, tiba-tiba seorang pengendara motor yang berboncengan menyelonong masuk ke jalur cepat.
Pada video rekaman tersebut terlihat sang pengendara mengenakan helm, tetapi seorang penumpang perempuan yang menggendong bayi tampak tidak memakai helm.
"(Pengendara) memotong laju dari sisi kiri langsung masuk kanan, sehingga mengakibatkan mobil mengerem mendadak. Mobil menyalakan klakson, sehingga pemotor tidak terima diklakson," tulis akun Instagram pada kolom keterangan unggahan, Selasa (21/22/2023).
Baca juga: Keluhkan Kenaikan UMP DKI, PJLP: 2023 Naik Rp 200.000-an, Masak 2024 Cuma Rp 100.000-an
Setelah diklakson, si pengendara motor lantas memperlambat laju kendaraannya. Dia memepet ambulans hingga melaju sejajar.
Karena dipepet, kru ambulans membuka kaca untuk menanyakan apa permasalahannya.
"Kru ambulans membuka kaca dan menanyakan, 'Kenapa bang, kenapa?'. Pengendara motor bilang, 'Di depan ya'. Kru (bilang), 'Iya kita ke kantor polisi di depan'" lanjut akun tersebut menggenapi keterangan unggahan video.
Setibanya di kantor polisi, kru langsung memarkirkan ambulans. Dia kemudian turun dari mobil untuk bertemu dengan si pengendara motor.
Namun, tak disangka dia justru mendapatkan tindak kekerasan dari si penumpang motor.
"Kru mendapatkan bogem (tindakan fisik) bagian muka depan oleh pengendara (penumpang) motor," kata akun itu.
Kru ambulans tersebut spontan menunjuk perempuan yang memukul kepalanya. Di waktu yang sama, si pengendara motor disebut mengaku sebagai anggota TNI.
"Pelaku (yang mengenakan) celana pendek mengaku, 'Saya adalah anggota TNI. Saya mengerti aturan UU prioritas'. Pelaku ini menanyakan surat jalan," kata akun tersebut.
Tak hanya sekali, kru ambulans kembali mendapatkan kekerasan dari perempuan yang dibonceng oknum TNI tersebut saat dia sedang memberi penjelasan kepada petugas polisi di pos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.