JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta tengah mewaspadai potensi kenaikan kasus cacar monyet atau monkeypox di Ibu Kota beberapa hari ke depan.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama menjelaskan, potensi peningkatan kasus cacar monyet diwaspadai karena adanya event besar di Ibu Kota beberapa waktu terakhir.
"Waspadai 21 hari sesudah halloween pada 31 Oktober dan konser musik internasional 15 November. Apa ada pola kenaikan kasus monkeypox?. Kencangkan surveilans di faskes dan masyarakat," ujar Ngabila dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Dinkes DKI: 25 Pasien Cacar Monyet di Jakarta Dinyatakan Sembuh
Menurut Ngabila, terdapat beberapa kegiatan yang memungkinkan terjadinya aktivitas seksual berisiko. Informasi ini didapatkan Dinkes DKI Jakarta dari pasien terkonfirmasi positif monkeypox.
"Dari hasil pemeriksaan wawancara kasus positif ada beberapa event untuk terjadinya hubungan seksual berisiko, seperti event party dan selebrasi, event olahraga bersama, dan acara hiburan skala nasional dan internasional lainnya," tutur Ngabila.
Dengan begitu, potensi terjadinya peningkatan kasus cacar monyet perlu diwaspadai oleh Dinkes DKI Jakarta. Sebab, penyakit tersebut menular lewat hubungan seksual berisiko.
"Ya faktor risiko berhubungan seksual berisiko, terutama pada kelompok mayoritas pasien populasi kunci tertentu, LSL atau lelaki suka lelaki," kata Ngabila.
Baca juga: Dinkes DKI Pastikan Stok Vaksin Cacar Monyet Masih Cukup
Adapun sampai saat ini terdapat 42 kasus monkeypox yang ditemukan di Jakarta. Satu kasus di antaranya ditemukan pada Agustus 2022 dan sang pasien telah dinyatakan sembuh.
Sedangkan 41 kasus positif lainnya merupakan total temuan Dinkes DKI Jakarta sejak Oktober 2023.
Sebanyak 24 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh dan sudah selesai menjalani isolasi di rumah sakit. Tersisa 17 pasien yang masih berstatus positif dan sedang diisolasi.
Ngabila memastikan, Pemprov DKI Jakarta akan menangani para pasien sebaik mungkin hingga dinyatakan sembuh. Dia juga mengimbau para pasien untuk tidak merasa dikucilkan.
"Jangan merasa distigma. Pemerintah justru sangat care dan memperhatikan semuanya dengan sebaik-baiknya. Memastikan semua ditangani dengan baik. Jadi pemerintah hadir," kata Ngabila.
Baca juga: Dinkes DKI Sebut Pengobatan Cacar Monyet Bisa Menggunakan BPJS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.